Nasional Tingkatkan Transaksi Non Tunai, Gubernur Jakarta Ajak Pasar Tradisional Ikut Lomba

Tingkatkan Transaksi Non Tunai, Gubernur Jakarta Ajak Pasar Tradisional Ikut Lomba

19
0

Inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional di Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mewujudkan kota yang kompetitif dan modern. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mendorong penggunaan transaksi non tunai di pasar tradisional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemprov DKI menggelar lomba digitalisasi pasar yang berlangsung dari 22 Juli hingga 17 Agustus 2025. Dalam lomba ini, sebanyak 20 dari total 153 pasar tradisional di Jakarta ikut serta.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa pendekatan melalui lomba ini memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan penggunaan transaksi QRIS. Data menunjukkan peningkatan sebesar 47 persen di 20 pasar yang dilombakan. Selain itu, perbankan juga turut aktif dalam mendukung peningkatan transaksi non tunai dengan memberikan layanan dan edukasi kepada para pedagang.

Pramono Anung mengungkapkan bahwa dirinya merupakan salah satu inisiator awal lomba ini. Ia menyatakan bahwa digitalisasi tidak bisa dihindari, namun proses literasi harus dipercepat melalui kompetisi. Menurutnya, tanpa adanya lomba, perbankan tidak akan bersaing secara aktif, dan pasar tidak akan diamati secara optimal. Hal ini memengaruhi tingkat keberhasilan dalam meningkatkan transaksi non tunai.

Selain QRIS, lomba ini juga mencatat peningkatan signifikan pada NPWP, yaitu dari 1.720 pedagang menjadi 2.129 pedagang. Di samping itu, transaksi e-commerce juga mengalami lonjakan lebih dari 40 persen. Berdasarkan hasil ini, Pramono Anung berencana untuk memperluas program ini, tidak hanya terbatas pada 20 pasar, tetapi juga mencakup 133 pasar lainnya.

Lomba digitalisasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Kategori lomba yang ditetapkan antara lain Literasi Terbaik dan Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, serta Akses Keuangan Termasif. Adapun penilaian dilakukan berdasarkan beberapa aspek, seperti ketersediaan pembayaran non-tunai seperti QRIS, mesin EDC, sistem pembayaran digital Content Management System (CMS), serta penggunaan kanal digital lokapasar dalam memasarkan produk.

Bank Jakarta, salah satu institusi perbankan yang ikut serta dalam lomba ini, berhasil meraih tiga penghargaan. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Mitra Perbankan Terbaik Kategori Pasar Tipe B (Pasar Koja), Pasar Tipe A (Pasar Mayestik), serta Mitra Bank Literasi Keuangan Terbaik Kedua.

Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menjelaskan bahwa lomba ini menjadi kesempatan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan. Ia menilai bahwa digitalisasi pasar tradisional merupakan bagian dari transformasi ekosistem keuangan Jakarta. Upaya ini tidak hanya memberikan kemudahan transaksi melalui QRIS dan EDC, tetapi juga membuka akses yang lebih luas bagi pelaku UMKM untuk masuk ke sistem keuangan formal.

Agus H. Widodo juga menegaskan komitmen Bank Jakarta dalam menjadikan digitalisasi sebagai fondasi pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan di Jakarta. Selain itu, keberadaan pembayaran digital di fasilitas parkir dan kebersihan pasar juga menjadi bagian dari penilaian dalam lomba ini.

Dengan adanya lomba ini, diharapkan dapat memacu peningkatan partisipasi pedagang dalam sistem keuangan formal, sekaligus memperkuat daya saing pasar tradisional di tengah era digital.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini