Ragam Film ‘Kompi Daeng’ Tampilkan Perjuangan Pahlawan Cimahi Saat Kemerdekaan

Film ‘Kompi Daeng’ Tampilkan Perjuangan Pahlawan Cimahi Saat Kemerdekaan

7
0

Film “Kompi Daeng” Mengangkat Semangat Perjuangan di Kota Cimahi

Film “Kompi Daeng” menjadi salah satu karya yang menginspirasi masyarakat untuk lebih memahami sejarah perjuangan bangsa. Dibuat dengan mengambil latar masa perjuangan kemerdekaan hingga pascakemerdekaan, film ini menampilkan kisah tentang seorang seniman longser bernama Kohar dari Desa Tjipageran. Ia memilih meninggalkan seni yang ia geluti untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Pembuatan film ini terinspirasi dari buku Prahara Cimahi karya Mayor CHB SM Arief. Film ini dirancang sebagai bentuk edukasi sejarah yang menyajikan informasi tentang semangat juang para pejuang dan nilai budaya yang ada di Kota Cimahi. Peluncurannya dilakukan di gedung Cimahi Techno Park Jalan Baros pada 19 Agustus 2025. Acara tersebut turut dihadiri oleh para pemain serta perwakilan keluarga dari para pahlawan.

Sutradara sekaligus penulis naskah, Dede Syarif, menjelaskan bahwa film ini diluncurkan dalam momen penting yaitu peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 RI. Ia menyatakan bahwa film ini merupakan karya edukasi yang kaya akan informasi sejarah dan patriotisme para pejuang Cimahi dan Bandung Raya.

Kohar memiliki latar belakang trauma masa kecilnya. Saat usianya 9 tahun, ia harus menyaksikan ayahnya, Mat Pendul, tewas ditembak Belanda saat sedang pentas longser karena disangka pemberontak pada tahun 1930. Trauma ini menjadi motivasi baginya untuk terjun dalam perjuangan.

Selang 15 tahun kemudian, Kohar dan adiknya Asih (7) belajar mengaji, silat, dan taktik berperang di pesantren yang dipimpin KH Usman Dho Miri di kawasan Sukasantri Gunung Bohong Cimahi. Setelah itu, Kohar bergabung dengan Dewan Pimpinan Perjuangan Cimahi yang dipimpin Daeng Muhammad Ardiwinata atau dikenal dengan nama Kompi Daeng. Dalam perjuangan ini, Kohar harus mengorbankan seni longser warisan ayahnya.

Bersama sahabatnya, Toha Santri, Sersan Saring (mantan KNIL asal Ambon), mereka berjuang bersama pasukan Kompi Daeng untuk mengusir tentara Sekutu dan NICA Belanda di wilayah Cimahi pada periode 30 Oktober 1945 hingga 28 Maret 1946. Masa tersebut dikenal dengan istilah Masa Bersiap atau ‘de militaire stad’.

Film “Kompi Daeng” merupakan film layar lebar pertama yang dibuat oleh orang Cimahi. Produksi film ini dilakukan oleh Production House Visi Sinema Pro Cimahi dan Ice Blue Production. Selain itu, film ini juga didukung oleh Dewan Kebudayaan Kota Cimahi, komunitas Tjimahi Heritage, serta Pemkot Cimahi dan KBB.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, memberikan apresiasi atas peluncuran film ini. Menurutnya, film ini sangat luar biasa karena menonjolkan sisi heroik para pejuang yang masih relevan hingga hari ini. Ia berharap film ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih memahami sejarah perjuangan bangsa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini