
Kritik Sutradara Hanung Bramantyo terhadap Film Animasi Merah Putih: One For All
Sutradara ternama Indonesia, Hanung Bramantyo, memberikan komentar tajam terkait film animasi Merah Putih: One For All. Ia mengungkapkan keheranan atas jadwal tayang film tersebut yang dipilih pada bulan Agustus, meskipun saat ini jumlah film-film lokal yang menunggu untuk tayang di bioskop mencapai ratusan judul.
Dalam unggahan di Instagram Story-nya, Hanung Bramantyo merespons sebuah artikel yang menyebutkan pernyataan produser film Merah Putih: One For All. Menurut produser tersebut, film ini tidak menerima dana dari pemerintah. Namun, hal ini justru bertentangan dengan kenyataan bahwa film tersebut dirilis secara terburu-buru dan memiliki kualitas animasi yang masih kurang memadai.
Hanung menulis, “Kenapa harus buru-buru tayang? Ironisnya, kok bisa dapat tanggal tayang di tengah 200 judul film Indonesia yang sedang antre?” tulisan ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap pengambilan keputusan yang dinilai tidak tepat.
Film animasi Merah Putih: One For All mendapat perhatian publik setelah merilis trailer pertamanya di media sosial. Meski awalnya menarik perhatian, kualitas animasi yang ditampilkan justru membuat banyak orang kecewa. Banyak netizen menyampaikan kekecewaan mereka karena biaya produksi yang besar tidak sebanding dengan hasil akhir yang ditawarkan.
Biaya produksi film Merah Putih: One For All diketahui mencapai hingga Rp 6,7 miliar. Angka ini menimbulkan pertanyaan besar tentang pengelolaan anggaran dan kualitas yang dihasilkan. Publik merasa bahwa uang yang dialokasikan untuk produksi tidak digunakan secara efektif, terlebih jika kualitas animasi tidak sesuai harapan.
Penggemar film lokal berharap film-film seperti Merah Putih: One For All dapat menjadi contoh bagaimana kualitas dan profesionalisme bisa dijaga dalam industri perfilman Indonesia. Tidak hanya itu, masyarakat juga menginginkan transparansi dalam penggunaan dana dan proses produksi agar tidak ada lagi kesan “terburu-buru” yang mengurangi kredibilitas suatu karya.
Merah Putih: One For All akan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025. Meskipun tanggal rilis sudah ditentukan, isu-isu yang muncul sebelumnya tetap menjadi bahan perbincangan di kalangan penonton dan para pengamat film. Dengan adanya kritik dari tokoh-tokoh seperti Hanung Bramantyo, diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi para produser film lainnya untuk lebih memperhatikan kualitas dan kesiapan film sebelum dirilis ke publik.
Selain itu, masyarakat juga berharap agar film-film lokal dapat terus berkembang dengan dukungan yang lebih baik, baik dari segi finansial maupun sumber daya manusia. Hal ini penting agar industri perfilman Indonesia bisa lebih maju dan mampu bersaing di tingkat internasional.