
Pengalaman Berharga Saat Syuting Film Tinggal Meninggal
Dalam wawancara eksklusif yang diadakan di IDN HQ pada Jumat (18/7/2025), Nirina Zubir dan Shindy Huang berbagi pengalaman menarik selama proses syuting film Tinggal Meninggal. Mereka juga membahas tantangan serta momen tak terlupakan yang terjadi selama terlibat dalam pembuatan film ini. Salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah kisah pencarian pemeran untuk karakter Gema, sosok dengan ADHD yang membutuhkan kepekaan khusus dalam penampilannya.
Karakter Gema yang Tidak Sembarangan
Gema digambarkan sebagai tokoh dengan ADHD yang emosinya bisa berubah drastis dalam hitungan detik. Karakter ini memerlukan akting yang sangat mendalam, karena harus mampu menyampaikan energi yang khas tanpa terkesan berlebihan atau karikatural. Hal ini membuat proses pencarian pemeran Gema tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Penonton harus merasakan keunikan dari Gema melalui layar.
Awalnya Shindy Mengira Kristo Immanuel akan Memerankan Gema
Sebelum nama Omara Esteghlal muncul, Shindy Huang sempat berpikir bahwa Kristo Immanuel, sang sutradara, akan memerankan Gema sendiri. Alasannya, Kristo sudah sangat memahami karakter tersebut sejak awal proses penulisan. Namun, ternyata Kristo memiliki pertimbangan lain. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin memegang dua peran besar sekaligus sebagai sutradara dan aktor utama, karena akan mengganggu fokusnya.
Pemilihan Omara Esteghlal Karena “Se-Gema Itu”
Setelah pencarian intens, Kristo Immanuel akhirnya menemukan Omara Esteghlal yang dianggap sangat cocok memerankan Gema. Kristo menginginkan karakter ini memiliki dua sisi, yaitu “gede” atau penuh energi saat sendirian, serta “kecil” dan lebih terkendali saat berinteraksi dengan teman-teman kantor. Kontras inilah yang merepresentasikan ciri ADHD yang ingin dihadirkan, dan menurutnya Omara mampu menjalankan tuntutan itu dengan sangat meyakinkan.
Kecepatan Emosi Omara Menarik Perhatian Nirina Zubir
Bagi Nirina Zubir, menyaksikan Omara Esteghlal berakting adalah pengalaman yang mengesankan. Ia menceritakan bagaimana Omara bisa berpindah dari satu emosi ke emosi lain hanya dalam seper sekian detik. Dari kesal hingga senang, panik, marah, dan takut, semuanya terjadi dalam waktu singkat. Kemampuan ini menjadi kunci membuat Gema terasa hidup dan dinamis di layar.
Lawan Main yang Membuat Nirina “Level Up”
Bermain bersama aktor dengan energi sebesar Omara Esteghlal ternyata membawa efek positif bagi Nirina Zubir. Ia merasa tertantang untuk menyesuaikan ritme dan menjaga kualitas aktingnya agar seimbang. Ia mengatakan bahwa dirinya merasa “level up” karena bisa keep up dengan mereka. Shindy pun tak ketinggalan menambahkan rasa bangganya terhadap Omara, yang memberikan kontribusi luar biasa dalam film ini.
Proses Kreatif yang Menjadi Kunci Kesuksesan Film
Kisah di balik pemilihan pemeran Gema dalam Tinggal Meninggal membuktikan bahwa proses kreatif sebuah film tidak hanya soal naskah dan teknis, tetapi juga menemukan aktor yang tepat untuk menghidupkan karakter. Omara berhasil memerankan Gema dengan kedalaman emosi dan dinamika yang memukau, hingga membuat lawan main sekaliber Nirina Zubir pun merasa tertantang. Kehadiran energi baru seperti ini tentu menambah daya tarik film Tinggal Meninggal. Rasanya karya ini sangat sayang jika dilewatkan oleh para pencinta film Indonesia.