Lifestyle & Hiburan Mikotoksin di Biji-bijian, Bahaya atau Tidak?

Mikotoksin di Biji-bijian, Bahaya atau Tidak?

56
0

Apa Itu Mikotoksin dan Bahayanya Bagi Kesehatan?

Mikotoksin, atau racun jamur, mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, zat ini bisa ditemukan di berbagai jenis makanan yang sering kita konsumsi sehari-hari, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, kopi, jahe, hingga rempah-rempah. Mikotoksin dihasilkan oleh jamur tertentu yang tumbuh dalam lingkungan lembap dan hangat. Meski tidak selalu terlihat, paparan mikotoksin bisa membahayakan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga risiko kanker.

Selain melalui makanan, mikotoksin juga bisa masuk ke tubuh melalui udara yang tercemar spora jamur atau melalui kontak langsung dengan kulit. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada, terutama dalam menyimpan makanan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Penjelasan Mengenai Mikotoksin

Mikotoksin adalah zat beracun yang diproduksi oleh jamur toksigenik, yaitu jamur penghasil racun. Setiap jenis jamur bisa menghasilkan beberapa jenis mikotoksin, dan satu jenis mikotoksin bisa dihasilkan oleh lebih dari satu jenis jamur. Zat ini dapat ditemukan di mana saja, terutama di lingkungan yang lembap dan hangat. Bahaya dari mikotoksin bukan hanya terhadap manusia, tetapi juga terhadap hewan.

Cara Mikotoksin Masuk Ke Dalam Tubuh

Paparan mikotoksin bisa terjadi melalui beberapa jalur, antara lain:

  • Mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi.
  • Menghirup udara yang tercemar spora jamur.
  • Kontak langsung melalui kulit.

Mikotoksin bisa berasal dari makanan nabati, tetapi juga bisa dari produk hewani, seperti daging yang berasal dari hewan yang pernah memakan makanan terkontaminasi. Beberapa makanan yang rentan terhadap mikotoksin antara lain:

  • Rempah-rempah
  • Biji-bijian seperti jagung, beras, dan sorgum
  • Kacang-kacangan
  • Buah-buahan (segar maupun kering)
  • Kopi
  • Kakao
  • Sayuran
  • Rimpang seperti jahe

Dampak Buruk Mikotoksin pada Kesehatan

Paparan mikotoksin dapat menyebabkan gejala yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu akut dan kronis. Paparan akut terjadi saat seseorang terpapar dalam jumlah besar sekaligus, sehingga gejalanya muncul secara cepat dan parah. Sementara itu, paparan kronis terjadi akibat konsumsi jangka panjang dalam dosis kecil, yang bisa memicu penyakit serius seperti kanker.

Gejala umum keracunan mikotoksin meliputi:

  • Gangguan pencernaan
  • Sulit mencerna protein
  • Kerusakan pada sistem imun
  • Gangguan pada paru-paru

Faktor-faktor seperti konsumsi alkohol berlebihan, malnutrisi, dan penyakit bawaan bisa memperparah dampak dari paparan mikotoksin.

Cara Mengurangi Risiko Paparan Mikotoksin

Jamur penghasil mikotoksin tidak hanya tumbuh di permukaan makanan, tetapi juga bisa meresap ke dalamnya. Oleh karena itu, pencegahan sangat penting. Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko paparan mikotoksin:

  • Beli biji-bijian dan kacang dalam kondisi segar.
  • Simpan makanan di tempat kering, sejuk, dan bebas dari serangga.
  • Jangan menyimpan makanan terlalu lama.
  • Variasikan menu harian untuk mengurangi risiko penumpukan racun dan meningkatkan kualitas gizi.

Apakah Oat Organik Lebih Aman?

Banyak orang bertanya apakah oat organik lebih aman dari paparan mikotoksin. Menurut tinjauan ilmiah tahun 2016, sebagian besar penelitian tidak menemukan perbedaan signifikan antara kadar mikotoksin pada serealia konvensional dan organik. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa serealia organik memiliki kadar T-2 dan HT-2 toxin yang lebih rendah.

Faktor seperti cuaca, lokasi, rotasi tanaman, dan metode pengolahan lahan ternyata lebih berpengaruh terhadap kadar racun jamur daripada metode bertani sendiri. Jadi, meskipun oat organik sedikit lebih baik, tetapi bukan berarti sepenuhnya bebas risiko.

Kesimpulan

Mikotoksin adalah racun jamur yang bisa membahayakan kesehatan jika kita tidak hati-hati. Untuk menghindarinya, penting untuk memahami bahaya mikotoksin, menyimpan makanan dengan benar, serta mengonsumsi makanan secara bijak dan beragam. Dengan kesadaran yang tinggi, kita bisa melindungi diri dari risiko yang ditimbulkan oleh racun kecil ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini