Indonesia Discover
Bacaan
niat Puasa Asyura
dilengkapi lafal latin dan artinya, bisa disimak di artikel ini.
Dituturkan Buya Yahya, keistimewaan
Puasa Asyura
yakni bagi yang menjalankan akan Allah ampuni dosa masa lalunya.
Di bulan Muharram ada keutamaan yang khusus, Buya Yahya menjabarkan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, termasuk Puasa Asyura.
Kini umat Islam sudah memasuki tahun yang baru yakni
bulan Muharram
1447 Hijriyah, bulan pertama dalam sistem kalender Islam.
Bulan Muharram adalah salah satu bulan mulia, sebab itu kaum muslimin dianjurkan memperbanyak amal shaleh di antaranya puasa.
Buya Yahya menjelaskan Muharram adalah salah satu dari bulan empat haram yang dimuliakan Allah.
“Allah punya 12 bulan di antara itu ada bulan haram yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram, dan nanti ada Rajab yaitu ada empat. Muharram bulan yang dimuliakan Allah dibedakan dengan bulan yang lainnya,” jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Kemudian di bulan Muharram memiliki keutamaan khusus, secara umum disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih.
Dar Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
“Jadi kalau ingin berpuasa di bulan Muharram bagus, karena telah disebutkan puasa yang utama setelah bulan Ramadhan, silakan berpuasa,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya mengimbau agar waspada adanya riwayat-riwayat palsu yang tersebar tentang keutamaan bulan Muharram.
Kemudian di bulan Muharram memiliki keutamaan khusus, secara umum disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam hadits shahih.
Dar Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
“Jadi kalau ingin berpuasa di bulan Muharram bagus, karena telah disebutkan puasa yang utama setelah bulan Ramadhan, silakan berpuasa,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya mengimbau agar waspada adanya riwayat-riwayat palsu yang tersebar tentang keutamaan bulan Muharram.
“Akan tetapi di bulan Muharram ada hari istimewa yaitu tanggal 10 Muharram disebut Asyura, sabda Nabi SAW yang berharap umat muslim yang melaksanakan Puasa Asyura atau berpuasa di tanggal 10 Muharram akan diampuni dosa masa lalunya,” urai Buya Yahya.
Contohnya dosa-dosa kecil yang disengaja maupun tidak, adapun dosa besar harus dengan taubat secara khusus dan sungguh.
Puasa Asyura adalah puasa yang dikhususkan hanya ada di bulan Muharram, adapun jika umat muslim ingin berpuasa sejak tanggal 1 dan seterusnya sah-sah saja dan justru sunnah dianjurkan sebagaimana hadits shahih.
Perintah Puasa Asyura mulanya kegundahan dari para sahabat yang menyebutkan hari Asyura adalah hari yang diagungkan kaum yahudi dan nasrani untuk bersyukur atas selamatnya Nabi Musa AS.
Ini sebab di zaman dulu pada zaman Nabi SAW, para sahabat Nabi dan umat Islam sudah terbiasa tidak ikut-ikutan budaya kaum lain di luar Islam.
“Nabi SAW merasa lebih berhak untuk Puasa Asyura, maka untuk membedakan dengan kaum lainnya Nabi SAW menganjurkan untuk juga puasa di hari sebelumnya yang disebut Puasa Tasu’a pada 9 Muharram,” terang Buya Yahya.
Apabil tidak sempat berpuasa di tanggal 9 Muharram, maka selain puasa di 10 Muharram juga tambah di hari selanjutnya pada tanggal 11 Muharram supaya berbeda dengan umat Yahudi.
Perbedaan yang ditonjolkan bukan untuk permusuhan melainkan untuk membentuk mental dan kebiasaan tidak meniru kaum lain di luar Islam.
Sebagian beranggapan bulan Muharram bulannya anak yatim, Buya Yahya menegaskan bulannya anak yatim setiap bulan tidak hanya Muharram saja.
Ini menjadi permasalahan yang membuat orang-orang awam memperhatikan anak yatim hanya di bulan Muharram.
“Setiap hari kita harus memperhatikan anak yatim, selain itu sedekah pun bisa kapan saja termasuk bulan Muharram,” tukas Buya Yahya.
Niat Puasa Tasua dan Asyura
Niat Puasa Tasua (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa Tasu’a, sunnah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Versi Pemerintah
Puasa Tasua: 9 Muharram 1447 Hijriyah/Sabtu 5 Juli 2025
Puasa Asyura: 10 Muharram 1447 Hijriyah/Minggu 6 Juli 2025
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Versi Muhammadiyah
Puasa Tasua: 9 Muharram 1447 Hijriyah/Jumat 4 Juli 2025
Puasa Asyura: 10 Muharram 1447 Hijriyah/Sabtu 5 Juli 2025
Baca berita Indonesia Discoverlainnya di
GoogleNews