Nasional 7 Warga Muaro Jambi Dilaporkan ke Polisi Gegara Tolak Jalan Desa Dilintasi...

7 Warga Muaro Jambi Dilaporkan ke Polisi Gegara Tolak Jalan Desa Dilintasi Truk Batubara

4
0


Indonesia Discover,  SENGETI

– 7 warga desa di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dilaporkan perusahaan tambang batubara ke polisi.

Laporan ini disebut karena warga desa menolak jalan desa dilewati angkutan batubara.

Belasan orang warga RT 01 Dusun Tambak Agung Desa Tanjung Pauh KM 36 Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi mendatangi Mapolres Muaro Jambi,  Kamis (14/7/2025), untuk dukungan moral pada warga desa yang dilaporkan ke polisi.

Informasi yang dihimpun, warga menolak adanya aktivitas mobil batubara yang melintasi RT 01 Dusun Tambak Agung,  Desa Tanjung Pauh.

Warga menolak karena mereka tak mau adanya dampak buruk dikemudian hari, baik itu kesehatan dan keselamatan warga hingga berefek ke rumah warga.

Kepala Dusun Tambak Agung, Taryuni ketika dikonfirmasi membenarkan jika banyak warga yang dilaporkan oleh PT Japa Barata Coal (JBC) yang bergerak di bidang batubara.

Menurut dia, persoalan ini bermula saat pihak perusahaan memperbaiki jalan Desa yang berada didepan rumah warga.

Namun saat itu warga tidak mengetahui jalan itu merupakan jalan batubara.  Setahu warga, perbaikan jalan itu adalah program dari pemerintah desa, bukan dari pihak perusahaan.

Setelah jalan selesai diperbaiki,  barulah ada pertemuan dari pihak perusahaan yang dimotori oleh Kepala Desa. Mengetahui hal itu, warga langsung kaget, sebab mereka tidak mengetahui jalan itu diperbaiki untuk lalu lalang angkutan Batubara.

“Dari pertemuan itu, kami langsung menolak.  Kami tidak setuju jika jalan didepan rumah kami dijadikan jalan batubara oleh PT JBC,” kata Taryuni.

Setelah menolak, pihak perusahaan kembali melakukan pertemuan dan memanggil warga yang terdampak.

Namun dalam pertemuan tersebut warga tetap menolak jika ruas jalan mereka dijadikan tempat lalu lintas truk batubara.

Namun seiring waktu berjalan ternyata ada pertemuan lain yang tidak dihadiri oleh warga yang terdampak. Dalam pertemuan itu warga yang hadir sepakat jika ruas jalan itu dijadikan jalan batubara.

“Warga yang menyetujui itu diluar RT 01 atau warga yang tidak terdampak, bahkan ada warga dari Kabupaten Batanghari yang setuju jalan itu dijadikan jalan batubara. Kan aneh,” katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Joko warga setempat yang juga dilaporkan ke Polres Muaro Jambi.

Menurut Joko, warga tidak pernah tahu jika jalan itu bakal dijadikan jalan batubara,  setahunya,  pembangunan jalan itu merupakan program dari Pemerintah Desa.

Meski menolak, namun warga terus diminta oleh sekelompok warga untuk menyetujui jika jalan itu dijadikan jalan batubara.  Bahkan dirinya sempat diintimidasi oleh kepala desa agar mereka setuju.

“Dia mendatangi saya. Dia bilang,  setuju tidak setuju warga, jalan itu tetap digunakan untuk jalan batubara. Jangan salahkan kami kalau nantinya jadi penonton,” kata Joko menirui omongan Kades.

Puncaknya,  pada 7 Juni lalu (malam hari,red) pihak perusahaan melakukan hauling perdana dijalan tersebut.  Puluhan mobil bertonase besar melintas disana.

Warga mulai resah apalagi ada beberapa kendaraan yang langsung terguling,  patah as dan kerusakan lain dijalan itu.

Mengetahui adanya aktivitas perdana dijalan itu, warga yang terdampak langsung melakukan tindakan. Mereka langsung menghadang laju truk dan memblor jalan.

Namun setelah dilakukan perundingan,  akhirnya truk tersebut langsung diberikan jalan, namun untuk besok dan seterusnya tidak diperbolehkan melintas lagi hingga saat ini.

Tak terima aktivitas perusahaan mereka terganggu oleh warga, sejumlah warga yang dianggap menentang langsung dilaporkan ke Mapolres Muaro Jambi.

“Kami dianggap menghalangi dan menghambat kegiatan perusahaan mereka. Kami tidak menghambat, kami hanya tidak setuju jika jalan kami dijadikan ruas jalan batubara, ” kata warga lainnya.

“Sampai saat ini baru 7 orang yang dilaporkan.  Kemungkinan masih ada lagi warga yang lain yang ikut dilaporkan, ” ungkapnya.


Simak berita terbaru Indonesia Discoverdi
Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini