

Keripik Pisang Bananania, usaha kecil dan menengah (UKM) asal Daerah Istimewa Yogyakarta sukses menembus pasar global. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui program Xpora yang memberikan permodalan dan pendampingan kepada UKM.
“Pendampingan BNI kepada pelaku UKM melalui Xpora dilakukan melalui berbagai aktivitas pelatihan, baik secara langsung maupun daring di sejumlah daerah di Indonesia. Kami terus berupaya menjalankan peran sebagai Agent of Development dan mendukung UMKM naik kelas, membuka lapangan kerja hingga bisa memperluas jaringan dan menembus pasar global,” ujar Okki melalui keterangan tertulis, Kamis (13/2).
Keripik Pisang Bananania merupakan usaha milik Sofyani Mirah yang berbasis di Yogyakarta. Sebagai mantan karyawan swasta, dirinya tidak punya latar belakang pengalaman berbisnis. Namun, sejak 2019 dia memulai usaha keripik pisang karena bisa lebih awet dan berpotensi untuk diekspor.
“Setelah setahun menjalankan bisnis keripik pisang Bananania, saya kemudian mendaftarkan merek dagang dan dinyatakan lolos Hak Kekayaan Intelektual (Haki) pada 2019,” kata Sofyani.
Saat ini, Bananania memiliki 10 pegawai tetap dan banyak pekerja harian lainnya. Produk-produk Bananania sudah diekspor ke berbagai negara mulai Mesir, Australia, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, hingga Kanada. Produk merek ini pertama kali diajak BNI Xpora untuk ikut dalam pameran produk ke Hong Kong pada 2022. Pada Oktober 2024, Bananania mendapatkan business matching hingga menandatangi perjanjian dengan buyer dari Kanada berkat BNI Xpora.
Adapun, program BNI Xpora secara umum memiliki peserta advisory program sebanyak 11.646 dengan jumlah business matching sebanyak 497 pada 2024. UMKM yang menjadi peserta kegiatan dan business matching meningkat dari 180 pada 2023 menjadi 302 akhir tahun lalu. (Ant/Z-11)