

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan tanggapan terkait rencana efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
“Kami sudah terbiasa mengelola anggaran terbatas tapi hasil optimal. Namun, doakan semoga (anggaran) tidak dikurangi,” kata Amran melalui keterangan resmi, Selasa (11/2).
Ia memastikan bahwa program pencapaian swasembada pangan tidak akan terhambat meskipun nantinya Kementerian Pertanian (Kementan) terkena pemangkasan anggaran.
“Jangan karena anggaran semua terhambat. Apapun yang terjadi tidak masalah, yang penting swasembada tercapai,” ucapnya.
Efisiensi anggaran, sambungnya, bukanlah hal baru yang dialami Kementan. Sebelumnya, pada tahun lalu, Amran mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan refocusing anggaran yang difokuskan untuk program prioritas dalam rangka peningkatan produksi padi nasional.
“Kami sudah lakukan terlebih dahulu di 2024. Kami refocusing Rp1,7 triliun untuk pompa, benih, alsintan, program oplah, dan sebagainya. Kami pangkas perjalanan dinas, rehab gedung, gunting pita seremonial,” jelasnya.
Ia pun menekankan bahwa dengan refocusing tersebut pada kala itu, pihaknya masih bisa meningkatkan produktivitas beras dan menyelamatkan kondisi pangan di dalam negeri.
“Saat itu terjadi El Nino, La Nina. Sempat shortage di awal tahun 2024. Tapi alhamdulillah, anggaran terbatas tapi kita mampu menaikkan produksi secara signifikan dan menyelamatkan pangan,” tandasnya. (Z-11)