

SEKRETARIS Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso mengungkap saat ini Bulog memiliki dengan kapasitas 4,3 juta ton. Dari total gudang yang dimiliki Bulog, kapasitas gudang yang diperuntukkan untuk komoditas beras adalah 3,8 juta ton.
Sebagaimana diketahui, saat ini gudang Bulog sudah diisi 2 juta ton beras yang berasal dari sisa stok tahun lalu. “Posisinya saat ini sudah terisi sisa stok tahun 2024 2 juta ton. Berarti sisa 1,8 juta ton,” ungkap Widiarso saat ditemui di Kantor Perum Bulog, Jumat (17/1).
Dengan sisa kapasitas gudang 1,8 juta ton untuk beras, ia mengungkapkan bahwa Bulog akan menggandeng beberapa pihak untuk menyewa gudang gudang milik BUMN lain dan TNI.
“Kerja sama untuk menyewa kalau kurang. Ada itu kemarin sudah mulai masuk di Pandeglang atau Banten. Kemarin sudah Pak Wadirut, kita kunjungi gudangnya Krakatau Steel, nanti gudangnya TNI,” jelas dia.
Untuk mengurangi kapasitas beras yang saat ini tersimpan di gudang Bulog, ia menjelaskan pentingnya penyaluran seperti penyaluran bantuan pangan yang dapat membuat gudang Bulog bisa memasukkan serapan baru dari hasil panen yang akan datang.
“Kita stok akhir tahun ini kan lumayan besar (2 juta ton), harapan kita ada penyaluran bantuan pangan tadi, jadi ada pengurangan stok di gudang jadi bisa dimasukin yang baru,” pungkasnya. (S-1)