Nasional Konsep Sekolah Rakyat untuk Anak Kurang Mampu masih Dikaji

Konsep Sekolah Rakyat untuk Anak Kurang Mampu masih Dikaji

33
0

IndonesiaDiscover –

Konsep Sekolah Rakyat untuk Anak Kurang Mampu masih Dikaji
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PMK) Muhaimin Iskandar .(AFP)

PRESIDEN Prabowo Subianto akan membuat sekolah rakyat khusus untuk anak-anak dari kelompok keluarga tidak mampu. Sekolah rakyat itu akan seperti sekolah asrama (boarding school) sehingga gizi siswa dapat terjamin.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PMK) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan wacana pembentukan sekolah rakyat (SR) ditujukan untuk anak-anak dari kalangan kurang mampu dan miskin ekstrem.

“Itu baru ide gagasan awal. Pak Prabowo ingin anak-anak terlantar tertangani. Orang-orang miskin tidak terabaikan, termasuk dalam pengelolaan rumah tangga,” katanya kepada awak media di Jakarta, Sabtu (11/1).

Cak Imin menjelaskan bahwa ide gagasan awal SR saat ini masih terus dikaji bersama oleh kementerian/lembaga (K/L) terkait yang membidangi urusan sosial kemasyarakatan. Saat ditanya apakah akan diadopsi sistem asrama sekolah, ia menegaskan saat ini masih dalam pembahasan bersama Kementerian Sosial.

“Artinya yang paling pokok sebenarnya ada atau tidaknya asrama sekolah yang memungkinkan anak-anak terlantar bisa tertangani, karena itu kami memerintahkan kepada Menteri Sosial untuk mengkaji sekolah rakyat,” jelasnya.

Cak Imin mengatakan, program sekolah rakyat itu merupakan salah satu dari upaya pemerintah untuk membantu anak-anak terlantar yang luput dari pengasuhan keluarga.

“Dan itu ide positif agar tidak ada lagi pengasuhan yang salah di dalam pembinaan keluarga. Sehingga sekolah rakyat itu idenya adalah pengasuhan 24 jam yang tidak bisa dilakukan oleh orang tua,” ujarnya.

Menurut Cak Imin, tidak semua anak-anak beruntung mendapatkan pengasuhan yang ideal dalam keluarga baik karena faktor kekuatan dan ekonomi maupun dampak bencana sosial.  

“Karena (orang tua) keterbatasan kapasitas seseorang tua, keterbatasan ekonomi, jenis pekerjaan yang memprihatinkan sehingga pengasuhannya terlantar,” ucapnya.

Cak Imin berharap SR dapat menjadi alternatif baru di luar sistem pendidikan yang sudah ada saat ini, dan mampu mengoptimalisasi talenta anak-anak kurang mampu agar dapat berkembang secara baik.

“Intinya sebetulnya apakah asrama, apakah pengumpulan dalam satu pengasuhan, itu masih dikaji. Tapi sejauh ini perintah untuk tidak ada lagi anak Indonesia yang tidak tepat dalam pengasuhan,” tandasnya. (J-2)

 

Tinggalkan Balasan