

Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok telah memerintahkan Kementerian Transportasi untuk melakukan inspeksi keselamatan darurat terhadap sistem operasi maskapai penerbangan negara tersebut, kantor berita lokal Yonhap melaporkan pada hari Senin.
Choi berbicara pada pertemuan manajemen bencana di Seoul setelah sebuah penerbangan Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan di negara itu pada hari Minggu, menewaskan 179 orang dan hanya dua orang yang selamat, menjadikannya kecelakaan udara paling mematikan di Korea Selatan.
“Pilot mendeklarasikan Mayday setelah mengeluarkan peringatan serangan burung,” kata Joo Jong-wan, direktur divisi kebijakan penerbangan di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi.
Choi bersumpah bahwa pemerintah akan “berusaha keras” untuk mendukung keluarga yang berduka, dan mengumumkan masa berkabung selama tujuh hari bagi negara tersebut.
Pada konferensi pers pada hari Minggu, kepala kantor dukungan manajemen Jeju Air, Song Kyung-hoon, mengatakan maskapai tersebut akan memberikan dukungan kepada para korban dan keluarga mereka, dan bahwa pesawat tersebut dilindungi oleh asuransi senilai $1 miliar, Yonhap melaporkan.
Mengingat laporan bahwa serangan burung adalah penyebab kecelakaan itu, CEO Jeju Air Kim E-bae tidak membenarkan atau membantahnya.
“Saat ini, penyebab pasti kecelakaan itu belum dapat ditentukan, dan kami harus menunggu penyelidikan resmi oleh lembaga pemerintah,” kata Kim dalam pernyataannya, Minggu.
Song menepis tuduhan bahwa kegagalan mekanis atau persiapan keselamatan yang tidak memadai berperan dalam kecelakaan itu.
“Kecelakaan ini bukan tentang masalah pemeliharaan apa pun. Sama sekali tidak ada kompromi dalam hal perawatan pesawat,” kata Song.
Pada hari Senin, penerbangan Jeju Air dilaporkan kembali ke Bandara Internasional Gimpo tak lama setelah lepas landas karena masalah serupa terdeteksi pada roda pendaratan pesawat.
Kecelakaan ini terjadi pada saat yang penuh dengan politik bagi Korea Selatan.
Choi adalah penjabat presiden kedua dalam sebulan. Dia mengambil peran tersebut setelah Penjabat Presiden Han Duck-soon dikecam oleh anggota parlemen pada hari Jumat karena keengganannya menunjuk tiga hakim di mahkamah konstitusi yang menyelidiki pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol.
Yoon didakwa hanya beberapa minggu yang lalu setelah dia memberlakukan darurat militer untuk pertama kalinya sejak kudeta militer tahun 1979 selama enam jam pada awal bulan.
Saham Jeju Air mencapai titik terendah sepanjang masa pada hari Senin, menurut data FactSet, dan terakhir naik 8,53%. Saham maskapai penerbangan Korea lainnya berfluktuasi.