IndonesiaDiscover –
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah secara mendadak menggelar prarekontruksi penembakan siswa SMKN 4 Semarang. Prarekonstruksi itu dilakukan pada Rabu (4/12) malam, sekitar pukul 23.00 WIB tanpa dihadiri terduga pelaku Aipda Robig Zaenudin dan awak media.
Kasus penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang yang menewaskan Gamma Rizkynata Oktafansy, 17, dan melukai dua rekannya AD, 17, dan SA, 16, oleh anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin kian menjadi sorotan setelah Ditreskrimum Polda Jawa Tengah secara mendadak menggelar prarekontruksi.
Prarekontruksi yang dilaksanakan Rabu tengah malam itupun luput dari mata awak media karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Hal itupun mengundang pertanyaan karena prarekonstruksi kasus pada umumnya diinformasikan kepada awak media untuk diliput dan diberitakan kepada masyarakat.
“Prarekontruksi tidak tertutup, tetapi pelaksanaannya memang dilakukan secara mendadak,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto.
Selain itu, Artandto berdalih, prarekontruksi dilaksanakan mendadak pada tengah malam untuk menyerupai waktu kejadian penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang dan menghindari kemacetan. “Kami juga butuh konsentrasi dan gambar yang bagus, itu yang jadi pertimbangan,” tambahnya.
Lebih jauh Artanto mengatakan, prarekontruksi kasus penembakan yang berlangsung selama satu jam tersebut juga tanpa menghadirkan pelaku Aipda Robig Zaenudin dengan memperagakan adegan demi adegan di empat lokasi kejadian. Terlebih lagi, ada satu lokasi baru dalam peristiwa penembakan siswa SMKN 4 Semarang.
Lokasi baru dalam prarekontruksi itu, ungkap Artanto, yakni sebuah gang di sebelah Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, yang diperkirakan merupakan lokasi Gamma dan dua rekannya keluar ke jalan sebelum dicegat pelaku Aipda Robig Zaenudin hingga terjadi penembakan.
Sedangkan tiga lokasi lain seperti prarekontruksi sebelumnya oleh Polrestabes Semarang yakni di depan pabrik baja PT ISTW (Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat), depan toko bangunan (Jalan Untung Suropati, Manyaran, Semarang Barat), dan depan Alfamart (Candi Penataran, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan).
Proses prarekontruksi ini, menurut Artanto, sebagai langkah untuk memberikan pemahaman penyidik dalam melakukan pemeriksaan, karena rangkaian peristiwa penembakan cukup panjang sehingga para penyidik membutuhka pemahaman dan wawasan pengetahuan tentang kronologi cerita.
“Aipda Robig Zaenudin masih berstatus terperiksa, penetapan tersangka baru akan dilakukan setelah gelar perkara dan polisi selanjutnya melakukan rekontruksi lengkap didampingi dari Kejaksaan,” ujarnya. (AS/J-3)