PIMPINAN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih periode 2024-2029 membuat publik pesimistis. Namun Anggota Komisi III DPR RI Rikwanto menjelaskan proses seleksi tersebut telah berjalan secara transparan dan profesional. Ia mengatakan pimpinan dan dewan pengawas yang terpilih ialah yang terbaik setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI.
“Semua calon diuji berdasarkan pengetahuan, visi, misi, dan tekadnya dalam pemberantasan korupsi. Mereka yang terpilih adalah yang terbaik, bukan karena alasan subjektif atau pertimbangan lain,” kata Rikwanto, melalui keterangannya, Minggu (24/11).
Politisi Fraksi Partai Golkar itu mengaku menaruh harapan besar kepada Ketua KPK Setyo Budiyanto dapat terus menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia.
“KPK adalah tiang negara dalam melawan korupsi. Kami ingin Indonesia bebas korupsi dan kebocoran-kebocoran yang selama ini merugikan negara dapat diatasi”
Rikwanto berharap di bawah kepemimpinan Setyo Budiyanto, KPk mampu mencegah kebocoran anggaran dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah. “KPK adalah tiang negara dalam melawan korupsi. Kami ingin Indonesia bebas korupsi dan kebocoran-kebocoran yang selama ini merugikan negara dapat diatasi,” tandasnya.
Sebelumnya, peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman mengaku pesimistis dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia ke depannya setelah melihat nama pimpinan KPK 2024-2029. Ia menilai pemberantasan korupsi akan jalan di tempat.
Zaenur mengatakan berdasarkan kompisi pimpinan KPK 2024-2029 yang terdiri dari unsur kepolisian, jaksa, hakim, dan auditor BPK akan berpengaruh pada independensi KPK. Ia menilai KPK akan sulit bergerak lincah memberantas korupsi karena adanya intervensi dari kekuasaan dan lembaga pimpinan KPK berasal. (H-3)