

PT Bank Mandiri mencatat kinerja keuangan positif pada kuartal III 2024 dengan berhasil menyalurkan kredit hingga Rp1.590 triliun. Angka itu lebih tinggi 20,8% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4% secara yoy menjadi Rp581 triliun di akhir kuartal III 2024.
“Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan III 2024 secara daring, Rabu (30/10).
menegaskan pihaknya konsisten mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Ini terbukti dengan pertumbuhan bisnis mikro dan small medium enterprise (SME) usaha kecil dan menengah yang masing-masing tumbuh 13,04% dan 13,7% secara tahunan di akhir September 2024.
“Kami konsisten memperkuat peran sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil guna mendukung ekonomi masyarakat,” kata Darmawan.
Realisasi kredit tersebut turut diikuti oleh pencapaian laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp42 triliun di kuartal III 2024, tumbuh 7,56% secara yoy Pencapaian tersebut juga ditopang oleh perluasan ekosistem berbasis digital dan optimalisasi bisnis pada perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan.
Capaian positif diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97% atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.
Kemudian, hingga September 2024, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri mencapai Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM.
“Dalam penyaluran KUR ini, Bank Mandiri memperkuat sektor produksi serta membangun sinergi bisnis dengan nasabah wholesale untuk mendorong kolaborasi yang lebih luas,” jelas Darmawan.
Ia menambahkan, ke depan Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan seperti pertanian & perkebunan, telekomunikasi, energi, industri makanan dan minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah.
“Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimis target pertumbuhan kredit pada kisaran 16%-18% yoy dapat tercapai pada akhir tahun ini,” pungkasnya. (Z-11)