Nasional Kisah Miris Balita di Namibia, Kehilangan Satu Mata akibat Sebuah Ciuman, Bagaimana...

Kisah Miris Balita di Namibia, Kehilangan Satu Mata akibat Sebuah Ciuman, Bagaimana Bisa

21
0

IndonesiaDiscover –

Kisah Miris Balita di Namibia, Kehilangan Satu Mata akibat Sebuah Ciuman, Bagaimana Bisa?
Juwan, balita yang kehilangan satu mata akibat herpes.(Dok. Facebook Hunter Kenway via Daily Mail)

SEBUAH ciuman yang umumnya dilakukan sebagai bentuk rasa sayang terhadap seorang anak ternyata bisa mendatangkan bencana. Hal itu yang terjadi pada seorang balita berusia 2 tahun asal Windhoek, Namibia, bernama Juwan. Balita laki-laki tersebut harus kehilangan satu matanya setelah sebelumnya diduga dicium oleh kerabatnya yang ternyata menderita herpes.

Michelle Saimaan, ibu Juwan, membagikan kisah tentang anaknya tersebut. Kisah Juwan tersebut kemudian menjadi viral dan membuat semakin banyak masyarakat yang sadar akan bahaya penyakit herpes.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu, (7/6), Saimaan menceritakan, kondisi mata Juwan mulai menununjukkan gejala yang tak biasa di saat berusia 1 tahun 4 bulan. Kala itu, ia mencurigai ada sesuatu yang tidak beres pada mata anaknya karena Juwan sering menggaruk mata.

Melihat kondisi gatal pada mata anaknya yang tidak membaik setelah beberapa hari, ia akhirnya membawanya ke dokter keluarga. Dari sang dokter, Juwan diresepkan tetes mata antibiotik.

Sempat merasa tenang dan yakin tak ada yang serius dengan kondisi mata anaknya, Saimaan kemudian kaget karena melihat ada kondisi yang menurutnya aneh dan mengkhawatirkan di mata Juwan. Ia melihat seperti ada noda atau bercak pada kelopak mata anaknya yang secara signifikan terus membesar.

Ia juga menyadari bahwa seiring waktu, penglihatan anaknya semakin menurun. Hal itu membuatnya sangat panik dan segera kembali membawa anaknya ke dokter.

Dari kunjungan selanjutnya ke dokter tersebut, Saimaan akhirnya mendapatkan jawaban soal penyebab kondisi mata anaknya yang terus memburuk. Juwan ternyata positif tertular virus herpes di mata kiri.

Akibat paparan virus tersebut, Juwan mengalami kerusakan, yang dikhawatirkan bersifat permanen, pada kornea matanya. Sebuah benjolan tumbuh pada kornea matanya.

Saat ini, Juwan masih menjalani pengobatan. Mata kirinya dijahit bagian luarnya untuk melindungi matanya dari paparan yang lebih parah. Orangtua Juwan mengatakan, dokter belum bisa memastikan bagaimana nantinya kondisi mata Juwan setelah pengobatan selesai.

Besar kemungkinan sang anak akan mengalami penurunan kemampuan melihat, bahkan berisiko buta permanen. (H-3)

Tinggalkan Balasan