RUMAH Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mencatat peningkatan signifikan jumlah pasien pencandu judi online. Ada 46 pasien judi online (judol) yang menjalani rawat inap. Jumlah itu naik tiga kali lipat jika dibandingkan 2023.
“Untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024, itu ada sekitar 46,” ujar Kepala Divisi Psikiatri RSCM Kristiana Siste di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Dalam periode yang sama, ada sekitar 126 pasien yang dirawat jalan. Jumlah ini pun naik dua kali lipat dibandingkan 2023.
Siste menjelaskan mayoritas pasien judi online di RSCM adalah laki-laki dengan usia produktif 18 hingga 35 tahun. Selain ada anak-anak hingga remaja.
“Jadi sekitar 18 sampai 35 tahun yang datang. Anak-anak ada sekitar remaja, 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun itu ada, tapi kebanyakan 18 sampai 35 tahun yang datang,” katanya.
Ia mengatakan mayoritas pasien yang datang juga berasal dari Jabodetabek. Namun ada juga yang dirujuk dari luar Jabodetabek.
“Rujukan juga dari luar kota, misalnya dari Kalimantan, Sumatra, kemudian juga dari Jawa Tengah itu ada yang datang kemari juga. Ada juga dari Sulawesi juga datang kemari, untuk dirujuk oleh dokter umum di sana atau oleh teman psikiater juga di sana,” bebernya.
Efek pasien judi online
Dia menjelaskan efek dari kecanduan judi online dianggap sangat merusak. Dia menjelaskan, perilaku negatif sering muncul sebagai akibat langsung dari kebiasaan berjudi.
“Efeknya luar biasa, ada yang sampai mencuri,” kata dia.
Pasien sering kehilangan kendali, baik secara finansial maupun moral, sehingga memerlukan intervensi serius melalui terapi. (P-5)