Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, di sepanjang tahun ini sampai dengan akhir Agustus, belanja negara tercatat sudah Rp1.930,7 triliun atau tumbuh positif Rp15,3%.
“Ini terutama untuk belanja menyangkut pelaksanaan program pembangunan nasional dan menjaga kesejahteraan rakyat,” kata Srimul yang juga menjadi Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) di kantor Bank Indonesia (BI), Jumat (18/10).
Belanja negara tersebut, sambung dia, meliputi belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp1.368,5 triliun atau tumbuh 16,9% year on year (yoy).
“Sedangkan transfer ke daerah, belanja dari pusat yang diberikan kepada pemerintah daerah mencapai Rp562,1 triliun atau tumbuhnya 11,6%,” beber Menkeu yang akrab disapa Srimul itu.
Ia mengatakan realisasi belanja negara yang tumbuh tinggi terjadi karena pelaksanaan berbagai program-program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama program perlindungan sosial, subsidi, dan pembangunan infrastruktur.
“Juga dukungan kegiatan pelaksanaan pemilu 2024 serta nanti Pilkada akan mempengaruhi kecepatan belanja,” imbuhnya.
Hal lain yang membuat pertumbuhan belanja negara adalah pemerintah pada Agustus yang lalu telah melakukan pembayaran gaji dan tunjangan ASN TNI Polri. Juta termasuk THR gaji ke-13 dan kenaikan gaji baik untuk ASN TNI Polri maupun untuk pensiunan serta pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN)
“Ini semuanya yang menyebabkan growth dari belanja negara tahun 2024 hingga Agustus mengalami kenaikan positif yang cukup kuat,” tandasnya. (Z-11)