Nasional Peneliti Temukan Bukti Awal Penggunaan Tanaman Obat di Gua Taforalt, Maroko

Peneliti Temukan Bukti Awal Penggunaan Tanaman Obat di Gua Taforalt, Maroko

16
0

IndonesiaDiscover –

Peneliti Temukan Bukti Awal Penggunaan Tanaman Obat di Gua Taforalt, Maroko
Arkeolog menemukan bukti penggunaan tanaman obat oleh manusia prasejarah sekitar 15.000 tahun lalu di Gua Taforalt, Maroko. ( Morales, J. et al)

PARA arkeolog menemukan bukti kuat penggunaan tanaman obat oleh manusia prasejarah sekitar 15.000 tahun lalu di Gua Taforalt (Grotte des Pigeons), Maroko.

Penemuan signifikan ini, yang dipublikasikan di jurnal Nature dan dipimpin tim internasional, dikoordinasikan Institut Nasional Ilmu Arkeologi dan Warisan (INSAP) Maroko. Para peneliti menemukan sisa-sisa tanaman Ephedra yang hangus, yang mengindikasikan penggunaannya untuk tujuan terapeutik dan ritual masyarakat Iberomaurusian di Afrika Utara pada Zaman Batu Akhir.

Ephedra, semak tahan banting yang tumbuh di daerah kering, dikenal mengandung alkaloid kuat seperti efedrin dan pseudoefedrin, yang digunakan untuk meredakan rasa sakit dan masalah pernapasan. Menurut Direktur INSAP, Dr. Abdeljalil Bouzouggar, penghuni kuno Gua Taforalt secara khusus memanfaatkan biji Ephedra, menunjukkan pemahaman mendalam tentang khasiat obat tanaman tersebut. 

“Prosedur ini pastilah menyakitkan dan melibatkan pendarahan yang signifikan, sehingga tim menduga Ephedra digunakan untuk menghentikan pendarahan dan meredakan rasa sakit,” jelas Bouzouggar dalam wawancara dengan Morocco World News.

Kaum Iberomaurusian, kelompok pemburu-pengumpul yang hidup di Maroko sekitar 15.000 tahun lalu, sudah dikenal dengan praktik pemakaman mereka yang rumit. Gua Taforalt menjadi rumah bagi beberapa pemakaman tertua yang diketahui di Afrika Utara, di mana sisa-sisa manusia ditemukan bersama artefak dan tanaman, mengungkapkan penggunaan sumber daya alam yang simbolis dan praktis. 

Ekskavasi yang dilakukan antara tahun 2005 dan 2015 menemukan lapisan-lapisan pemakaman, termasuk pemakaman orang dewasa muda, bayi, dan satu individu yang mengalami trepanasi, sebuah bentuk operasi kranial. Secara luar biasa, tengkorak individu ini menunjukkan tanda-tanda penyembuhan, yang menunjukkan tanaman obat seperti Ephedra mungkin digunakan untuk membantu pemulihan.

Situs ini juga terkenal dengan ritual pencabutan gigi, yang kemungkinan dilakukan sebagai ritus peralihan bagi remaja. Seperti yang dijelaskan Bouzouggar, rasa sakit dan pendarahan yang terkait dengan pencabutan gigi mungkin telah diringankan oleh khasiat obat Ephedra. 

Hal ini menunjukkan pemahaman kompleks tentang pengobatan herbal yang kemungkinan membantu komunitas awal ini dalam menghadapi prosedur menyakitkan dan menghormati adat budaya mereka.

Penemuan ini juga menantang pandangan lama tentang pengetahuan medis prasejarah, menunjukkan bahwa manusia awal di Afrika Utara tidak hanya mengumpulkan tanaman obat tetapi mungkin juga menerapkannya dalam dosis atau bentuk tertentu. 

Sisa-sisa Ephedra yang hangus, ditemukan di bagian pemakaman gua, sangat mengindikasikan penggunaannya dalam ritual pemakaman, kemungkinan sebagai bagian dari proses berkabung atau persiapan jasad untuk kehidupan setelah kematian.

Tim INSAP bekerja sama dengan peneliti dari Maroko, Inggris, dan Spanyol. Temuan mereka di Gua Taforalt menambah pemahaman global tentang adaptabilitas masyarakat manusia purba dan hubungan mereka dengan alam. (archeology News/Z-3)

Tinggalkan Balasan