Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Panduan Pendidikan Perubahan Iklim. Foto: KemendikbudristekJakarta, indonesiadiscover.com,- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Panduan Pendidikan Perubahan Iklim. Panduan ini disusun oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) sebagai langkah prioritas untuk mengintegrasikan isu perubahan iklim ke dalam kurikulum nasional.Menurut Ketua Tim Kurikulum Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Yogi Anggraena, materi perubahan iklim akan diintegrasikan ke dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Tujuannya adalah untuk membentuk kesadaran sejak dini tanpa menambah beban pelajaran baru bagi siswa.Yogi menjelaskan bahwa kegiatan intrakurikuler meliputi pembelajaran di kelas yang mengintegrasikan isu iklim dalam mata pelajaran yang sudah ada. Sementara kegiatan kokurikuler, seperti kunjungan edukatif, memperkuat pemahaman siswa melalui pengalaman langsung. Ekstrakurikuler berperan dalam pengembangan minat siswa terkait perubahan iklim, seperti pramuka dan kegiatan berbasis lingkungan.Tema perubahan iklim sudah diterapkan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan fokus gaya hidup berkelanjutan. Panduan ini juga menyediakan contoh praktik baik untuk membantu sekolah menerapkan program pendidikan iklim.Dukungan dari KLHK dan Pemprov JakartaKepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Luckmi Purwandari, mengapresiasi langkah Kemendikbudristek.Menurutnya, pembelajaran tentang perubahan iklim sangat dibutuhkan untuk menghadapi krisis lingkungan, seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan pencemaran sampah.Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ali Mukodas, menambahkan bahwa Pemprov telah mendukung pendidikan perubahan iklim sejak 2016 dengan kebijakan sekolah rawan bencana.Dinas Pendidikan DKI juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan siswa memahami langkah konkret dalam menghadapi perubahan iklim.Beberapa sekolah, seperti SMP Strada Slamet Riyadi di Tangerang, telah mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam kurikulum.Kepala Sekolah, Lusia Yefin Bertiana, menyebutkan bahwa siswa terlibat dalam berbagai proyek lingkungan, seperti pengolahan sampah dan penanaman pohon.Dengan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, diharapkan pendidikan perubahan iklim dapat menjadi gerakan bersama yang berdampak nyata bagi generasi mendatang.Sumber: Kemendikbudristek
Nasional Pendidikan Perubahan Iklim Resmi Masuk Kurikulum Nasional