Nasional Yuk Mengenal Basic Life Support untuk Mencegah Serangan Jantung Berujung Kematian

Yuk Mengenal Basic Life Support untuk Mencegah Serangan Jantung Berujung Kematian

26
0

IndonesiaDiscover –

Yuk Mengenal Basic Life Support untuk Mencegah Serangan Jantung Berujung Kematian
Ilustrasi(Freepik)

MENURUT Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat (AS) dan menyebabkan lebih dari 600.000 kematian setiap tahunnya. Penelitian terus meningkatkan cara kita merespons keadaan darurat dengan teknik penyelamatan jiwa. 

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah Kardiologi Intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah, A Sari Sri Mumpuni mengatakan teknik untuk merespon keadaan darurat telah disusun berdasarkan penelitian terkini dan diorganisasikan ke dalam respons sistematis yang disebut Chain of Survival, yang dimulai dengan Basic Life Support (BLS). 

“Chain of Survival memberikan pasien kesempatan terbaik untuk menerima perawatan yang dibutuhkan dan kembali ke kehidupan yang sehat,” ujar Sari dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Senin (7/10).

Baca juga : Waspadai Ciri-Ciri Penyakit Jantung di Usia Muda

Jantung memompa darah melalui paru-paru, tempat darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah ini kemudian kembali ke jantung dan dipompa ke organ vital – jantung dan otak – serta seluruh tubuh. 

MI/HODokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah Kardiologi Intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah, A Sari Sri Mumpuni

“Ketika jantung berhenti, aliran darah terhenti, dan pasien serangan jantung dengan cepat menjadi tidak sadarkan diri. Tanpa aliran darah (dalam waktu maksimal 4 menit), jantung dan otak dapat rusak karena kekurangan oksigen,” ungkap Sari.

Baca juga : Gangguan Jantung bisa Juga Dialami Anak Muda

Tindakan BLS berusaha mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki. BLS meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup sampai tersedia perawatan lanjutan. 

“Dalam waktu 4 (empat) menit seseorang yang mengalami henti jantung/henti napas, harus segera mendapat pertolongan sehingga jantung dapat memompa darah dan aliran darah berjalan normal kembali,” kata Sari.

BLS dapat diberikan pada seseorang yang mengalami henti jantung/henti napas, karena keadaan-keadaan seperti serangan jantung, tenggelam, tersengat arus listrik, keracunan, kecelakaan dan lain sebagainya. 

Baca juga : Ciri-Ciri Henti Jantung Mendadak dan Penanganannya

“Oleh karena itu, BLS menjadi salah satu hal yang perlu dipelajari oleh siapa saja, termasuk orang awam, agar dapat menyelamatkan nyawa seseorang,” tegas Sari.

MI/HOLangkah-langkah Basic Life Support (BLS)

Langkah-Langkah BLS (pendekatan yang dilakukan adalah sesuai dengan Panduan American Heart Association tahun 2020):

  1. Pastikan diri penolong, pasien, dan lingkungan aman
  2. Cek respon pasien. Jika pasien tidak merespon, bernapas terengah-engah atau bahkan tidak bernapas, pasien diasumsikan mengalami henti jantung (jika memeriksa denyut nadi lakukan maksimal selama 10 detik)
  3. Panggil bantuan dari orang sekitar. Tetap tenang dan berteriak minta tolong ke sekitar. Minta bantuan untuk menghubungi petugas medis atau nomor darurat lainnya. Jangan lupa sebutkan nama, lokasi kejadian, jenis kejadian, jumlah pasien, dan kondisi pasien, serta kebutuhan yang diperlukan.
  4. Lakukan kompresi dada (pijat luar jantung). Posisikan diri di sebelah kanan pasien. Pastikan pasien berada di tempat yang memiliki permukaan yang rata ketika akan melakukan kompresi dada. Berikan kompresi dengan frekuensi 100–120 kali per menit kedalaman 5–6 cm dengan kuat dan cepat. Hentikan kompresi dada jika pasien sudah merespon atau jika tenaga kesehatan sudah tiba
  5. Posisikan pasien untuk mempertahankan jalan napas

Catatan:
Tahapan BLS di atas khusus untuk orang dewasa, BLS untuk ibu hamil dan bayi/anak-anak mempunyai teknik tersendiri yang berbeda. (Z-1)

Tinggalkan Balasan