INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/9) sore ditutup pada posisi tertinggi hingga saat ini. IHSG ditutup menguat 13,97 poin atau 0,18% ke posisi 7.812,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,87 poin atau 0,09% ke posisi 959,35.
IHSG yang kembali membuat rekor tertinggi ini dimulai sejak pembukaan tadi pagi. Diketahui IHSG Jumat pagi dibuka menguat 11,18 poin atau 0,14% ke posisi 7,809,33.
“Pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin atau naik menjadi 87% pascarilis data PPI dari 50% beberapa hari yang lalu. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan menjadi yang pertama dalam lebih dari empat tahun, karena The Fed selama ini lebih fokus pada perang melawan inflasi,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Uhuy, IHSG Akhir Pekan Ditutup Tembus 7.670
Data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) memperlihatkan inflasi di level produsen naik 0,2% month to month (mtm) pada Agustus 2024, setelah tidak tumbuh atau 0% (mtm) pada Juli 2024 dan lebih tinggi dari ramalan pasar naik sebesar 0,1% (mtm).
Secara tahunan, indeks PPI tumbuh melambat menjadi 1,7% year on year (yoy) atau terendah dalam enam bulan dari 2,1% (yoy) pada bulan sebelumnya dan lebih rendah dari ekspektasi pasar 1,8% (yoy). Inflasi Inti naik 0,3% (mtm) atau 2,4% (yoy), setelah turun 0,2% (mtm) atau 2,3% (yoy) pada Juli 2024, dan lebih tinggi dari ramalan pasar yang naik 0,2% (mtm) dan 2,5% (yoy).
Dari pasar tenaga kerja AS, data Initial Jobless Claims memperlihatkan jumlah orang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran bertambah 2.000 pada pekan lalu menjadi 230.000, sejalan dengan estimasi pasar dan memberikan sinyal bahwa jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) tetap rendah meskipun pasar tenaga kerja secara keseluruhan sedang mengalami perlambatan.
Baca juga : IHSG Ditutup Melemah ke 7.409
Kombinasi antara pasar tenaga kerja yang stabil dan tingkat inflasi yang masih cukup tinggi menggerus peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pekan depan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu dipimpin teknologi sebesar 4,09% diikuti oleh kesehatan dan barang konsumen nonprimer yang masing-masing naik sebesar 0,76% dan 0,58%. Sedangkan lima sektor menurun yaitu energi turun paling dalam minus 0,75% diikuti oleh barang baku dan properti yang
masing- masing turun sebesar 0,49% dan 0,40%.
Baca juga : IHSG semakin Mantap Panjat 7.300
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PKPK, KMDS, MLPT, TFAS, dan FPNI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HOMI, SMLE, SRTG, KARW, dan LABA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.120.997 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 25,46 miliar lembar senilai Rp27,54 triliun. Harga 244 saham naik 328 saham menurun, dan 225 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 251,50 poin atau 0,68% ke 36,581,80; indeks Hang Seng menguat 128,69 poin atau 0,75% ke 17.369,08; indeks Shanghai melemah 13,03 poin atau 0,48% ke 2.704,09; dan indeks Strait Times menguat 6,11 poin atau 0,17% ke 3.562,64. (Ant/Z-2)