Politik PSI dan Golkar Alihkan Dukungan ke Sespri Iriana di Pilkada Kota Bogor

PSI dan Golkar Alihkan Dukungan ke Sespri Iriana di Pilkada Kota Bogor

46
0
PSI dan Golkar Alihkan Dukungan ke Sespri Iriana di Pilkada Kota Bogor
Ilustrasi(Dok. Antara)

Menjelang akhir pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor 2024, dua partai mengalihkan dukungannya ke Sekretaris Pribadi (Sespri) Iriana Jokowi Sendi Fardiansyah.

Kedua partai tersebut yakni PSI dan Golkar. Sebelumnya kedua partai itu ikut deklarasi dalam Koalisi Bogor Maju (KBM) bersama PAN dan Partai Demokrat yang mengusung pasangan incumbent Wakil Wali Kota Dedie A Rachim dan Jaenal Mutaqin dari Gerindra.

Sendi Fardiansyah awalnya hanya mendapat dukungan dari Partai NasDem. NasDem mengumumkan dan resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi kepada Sendi pada Selasa (30/7) lalu di Hotel Le Eminence, Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga : Besok, Pramono-Rano Bakal Daftar ke KPU Jakarta

Saat itubKetua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustofa mengatakan, Sendi dinilai mumpuni secara kapasitas dan kemampuannya.

Ditemui usai pelantikan anggota DPRD Kota Bogor periode 2024-2029, Ketua DPC PSI Sugeng Teguh Santoso mengatakan, keputusan DPP PSI menugaskan Sendi untuk manggung sebagai calon Wali Kota Bogor.

“Kalau keputusan DPP wajib untuk didukung karena kita sebagai aparatur partai. Ini bicara aturan partai, karena pilkada kewenangan DPP, kita wajib dukung. Jadi kita harus memperjuangkan pasangan yang dipilih oleh DPP Sendy dan Melli Darsa yang diusung Golkar,”jelas Sugeng di Gedung DPRD Kota Bogor di J Pemuda, Selasa (27/8).

Baca juga : Pengamat Ragukan Strategi PDIP Calonkan Pramon-Rano di Pilkada Jakarta

Dia menyebutkan, pascakeputusan MK(mahkahmah konstitusi) ini pasangan-pasangan bacalon menjadi banyak bermunculan. Dengan begitu Pilkada Kota Bogor 2024 lebih dinamis. Namun demikian tantamgannya pun menjadi berat.

“Jadi nanti koalisi partai akan berbicara memenangkan ini. Pasangan ini banyak, pasca keputusan MK ini terpolarisasinya jadi banyak. Oleh karena itu, kerja berat,”katanya.

Sementara terkait koalisi, Sugeng menyebutkan, hingga saat ini PSI masih ada di KBM. Menurutmya alasannya belum keluar karena pihaknya menganggap KBM itu sebagai organ taktis. Dimana ketika semuanya sudah memiliki pasangan, tentu KBM itu eksistensinya ini sudah tidak diperlukan sebagai organ taktis, tapi sebagai wadah berkumpul.

“Kita masih di KBM. Di grup wa. Kalau KBM itu kan organ taktis saja kemarin. Jadi, saat ini KBM hanya menjadi forum komunikasi saja. Tapi urusan pilkada, masing masing harus taat pada DPP-nya. Jadi KBM belum dibilang bubar. Saya mengusulkan supaya menjadi forum komunikasi ke depan saja,” pungkasnya.(P-2)

Tinggalkan Balasan