Ekonomi & Bisnis Infrastruktur Genjot Perekonomian Batam

Infrastruktur Genjot Perekonomian Batam

48
0
Infrastruktur Genjot Perekonomian Batam
infrasktruktur Kota Batam yang telah berkembang secara pesat dalam 7 tahun(Doc)

DENGAN ragam pembangunan serta perkembangannya yang pesat, Kota Batam mewujud menjadi kawasan ramah investasi. Kehadiran berbagai infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan, menjadikan Batam memiliki akses mudah untuk dicapai.

Label kawasan ramah investasi tidak berlebihan jika melihat realisasi investasi di Batam yang terus menanjak. 

Pada 2023 lalu, misalnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Batam secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp2,38 triliun atau meningkat 18% jika dibandingkan tahun 2022 lalu.

Baca juga : BP Batam Jamin Kondusivitas Iklim Investasi di Batam

Sementara total realisasi investasi di Batam tahun 2023 mencapai Rp15,6 triliun. Rinciannya, investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp6,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp8,8 triliun.

Sementara pada 2022, realisasi investasi PMDN sebesar Rp2,5 triliun dan PMA sebesar Rp10,7 triliun atau total Rp13,2 triliun.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, Kota Batam sudah menjadi pembicaraan di kancah nasional maupun dunia. Hal itu terutama terkait infrasktruktur Kota Batam yang telah berkembang secara pesat dalam 7 tahun terakhir.

Baca juga : Kepala BP Batam: Bangun Infrastruktur Pacu Daya Saing Investasi di Batam

Pembangunan infrastruktur ini, kata Rudi, tidak lain adalah untuk memberikan kenyamanan kepada para investor yan akan berinvestasi di Kota Batam.

“Alhamdulillah, jumlah investasi di Batam saat ini terus mengalami peningkatan. Terutama setelah covid-19, Batam menjadi salah satu kota tujuan investasi,” katanya dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.

Berbagai pembangunan infrasktruktur dilakukan sebagai penunjang investasi. Hal itu mulai dari penerbitan perizinan yang mudah dengan menggunakan sistem Online Single Submission (OSS), pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim, pembangunan infrasktruktur jalan, hingga pembangunan Pelabuhan Batu Ampar untuk menjadikan Kota Batam sebagai hub logistik.

Baca juga : Kepala BP Batam: Beri Kenyamanan bagi Investor Masuk Batam

“Saya yang akan menjamin. Jika ada kendala pada kegiatan usaha di Kota Batam, tolong sampaikan kepada saya. Saya akan bantu sepenuhnya, supaya usaha tidak terganggu. Kalau saya jamin, semua pasti akan berjalan dengan baik,” tegas Rudi.

Pada triwulan I 2024, realisasi investasi di Kota Batam kembali mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan catatan BKPM, nilai investasi di Batam mencapai Rp7,45 triliun, terdiri dari PMA Rp5,73 triliun dan PMDN Rp1,71 triliun.

Realiasi tersebut tumbuh lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2023 lalu. Persentasenya mencapai 85%.

Baca juga : Pembangunan Batam Menuju Kota Baru

Realisasi penanaman modal asing (PMA) di Batam juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sepanjang Triwulan I 2024.

BKPM mencatat realisasi PMA sepanjang Januari hingga Maret Tahun 2024 di Batam mencapai US$382,20 juta atau setara Rp5,73 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan realisasi pada kuartal pertama tahun 2023 lalu yang hanya sebesar US$174,063 juta atau senilai Rp2,61 triliun.

Pertumbuhan nilai realisasi PMA tersebut tidak terlepas dari perkembangan beberapa sektor industri di Batam. 

Terutama industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam yang kembali mendominasi sepanjang Triwulan I 2024 dengan nilai US$151,68 juta atau Rp2,275 triliun.

Singapura masih menjadi negara yang mendominasi realisasi PMA di Batam sepanjang Kuartal I 2024 dengan nilai investasi sebesar US$240,097 juta atau setara Rp3,601 triliun.

Tidak hanya Singapura, dua negara Asia lainnya juga masih berkontribusi besar terhadap peningkatan nilai PMA Kota Batam. 

Keduanya adalah Tiongkok dengan nilai investasi US$72,16 juta atau setara Rp1,082 triliun dan Jepang dengan nilai investasi US$34,13 juta atau setara dengan Rp512,085 miliar

Belum lama ini, perusahaan asal Inggris Volex telah menanamkan investasi bidang elektronik, manufaktur semikonduktor, dan kabel di Batam. 

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan nilai investasi yang ditanamkan perusahaan tersebut sebesar US$40 juta atau setara Rp647 miliar.

Ia menyampaikan BP Batam berkomitmen memberikan layanan birokrasi yang cepat, tepat, dan efisien bagi para investor. Hal itu sebagai upaya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. 

Sinergi Bersama

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengapresiasi seluruh pihak atas pencapaian dalam menjaga iklim investasi di Batam.

Ia mengajak seluruh pihak menjaga kenyamanan dan keamanan kota tersebut agar investor dapat terus menanamkan modalnya di Batam. 

“Apabila investasi terus meningkat, maka ekonomi pun bisa terus bangkit dan membuka peluang kerja bagi masyarakat,” ujarnya.

Muhammad Rudi tak memungkiri, pertumbuhan investasi tersebut berkat kemajuan Batam yang begitu pesat. 

Dengan berbagai program strategis BP Batam ke depan, Muhammad Rudi pun optimistis, nilai investasi di Batam akan terus meningkat hingga akhir tahun 2024 mendatang.

Di bawah kepemimpinannya, Muhammad Rudi menegaskan bahwa BP Batam berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan perizinan dan pelayanan terbaik kepada para investor. 

Dengan adanya perluasan sektor industri, ia meyakini langkah strategis itu akan membuat Batam menjadi salah satu daerah unggulan investasi di Indonesia.

Rudi juga optimistis nilai investasi di Batam akan terus meningkat dengan hadirnya sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) dari pemerintah pusat. 

Harapannya, PSN yang ada mampu memberikan stimulus terhadap peningkatan nilai investasi ke depannya. (Ifa/Ant/) (Adv).

Tinggalkan Balasan