Nasional Berapa Jumlah Maksimal Konsumsi Gula untuk Anak Per Hari Ini Batasnya Sesuai...

Berapa Jumlah Maksimal Konsumsi Gula untuk Anak Per Hari Ini Batasnya Sesuai Usia

6
0

IndonesiaDiscover –

Berapa Jumlah Maksimal Konsumsi Gula untuk Anak Per Hari? Ini Batasnya Sesuai Usia
Ilustrasi, seorang anak memegang donat, salah satu jenis makanan manis yang berpotensi sebabkan diabetes anak.(Dok. Freepik)

KITA semua tahu betapa menggugah selera camilan manis bagi anak-anak, tapi tahukah Anda bahwa konsumsi gula berlebih bisa berisiko bagi kesehatan mereka? Masalah kesehatan seperti diabetes anak menjadi semakin umum, dan penting bagi kita sebagai orangtua untuk memahami batas aman konsumsi gula untuk anak-anak kita.

Kenapa Konsumsi Gula Berlebih Bisa Berbahaya?

Hingga tahun ini, sebanyak 1.645 anak di Indonesia telah didiagnosis dengan diabetes, dengan sebagian besar kasus merupakan diabetes tipe 1. Namun, diabetes tipe 2, yang seringkali terkait dengan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat, juga menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan.

Gula berlebih dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, serta gangguan pencernaan dan karies gigi. Gula tambahan juga tidak memberikan manfaat gizi, sehingga penting bagi kita untuk memantau asupan gula anak dengan cermat.

Baca juga : Cegah Peningkatan Penderita Diabetes, Konsumsi Gula Harus Diatur

Konsumsi Gula yang Tepat untuk Anak

Menurut European Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN), anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi gula lebih dari 5% dari total energi harian mereka. Berikut panduan sederhana untuk batas konsumsi gula berdasarkan usia anak:

– Usia 2-4 tahun: Maksimal 15-16 gram gula

– Usia 4-7 tahun: Maksimal 18-20 gram gula

Baca juga : Bun, Waspadai Kandungan Gula Tambahan dalam Produk Susu dan MPASI Ya!

– Usia 7-10 tahun: Maksimal 22-23 gram gula

– Usia 10-13 tahun: Maksimal 24-27 gram gula

– Usia 13-15 tahun: Maksimal 27-32 gram gula

Baca juga : Anak Obesitas Berisiko Diabetes, Cegah dengan MPASI Bergizi Seimbang

– Usia 15-19 tahun: Maksimal 28-37 gram gula

Untuk memberikan gambaran, 4 gram gula setara dengan satu sendok teh gula, jadi penting untuk memperhatikan setiap gram yang dikonsumsi anak setiap hari.

Mengapa Memperhatikan Label Makanan Itu Penting?

Saat ini para dokter spesialis anak telah menekankan pentingnya membaca label makanan dan minuman. Banyak makanan olahan dan minuman manis, seperti sereal dan biskuit, mengandung gula tersembunyi. Misalnya, 10 gram gula dalam ¾ cangkir sereal setara dengan 2 setengah sendok teh gula. Jumlah ini bisa bertambah dengan cepat jika anak terus meminta tambah. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk memperhatikan dengan seksama kandungan gula pada label produk.

Baca juga : Kebiasaan Ngemil pada Anak Tingkatkan Risiko Diabetes

Tips Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak

1. Beri Contoh

Anak-anak cenderung meniru pola makan orang dewasa di sekitarnya. Tunjukkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan membatasi makanan manis di depan anak.

2. Batasi Porsi Manis

Sajikan makanan manis dalam porsi kecil dan hanya pada acara atau hari khusus. Jangan membuat makanan manis menjadi bagian rutin dari diet anak.

3. Ajak Konsumsi Buah dan Sayuran

Buah-buahan mengandung gula alami yang lebih sehat dibandingkan dengan gula buatan. Ajak anak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.

4. Hindari Hadiah Manis

Jangan menggunakan makanan manis sebagai hadiah. Hal ini bisa menyebabkan anak mengaitkan makanan manis dengan imbalan, yang dapat meningkatkan kecanduan gula.

5. Buat Sendiri

Membuat makanan manis di rumah bisa menjadi cara yang lebih sehat dan menyenangkan. Ajak anak untuk membantu membuat kue atau camilan sehat, dan gunakan bahan yang lebih bergizi.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda tidak hanya membantu anak menjaga kesehatan, tetapi juga mengajarkan mereka pola makan yang lebih baik dan keseimbangan dalam konsumsi gula. Ingat, kebiasaan sehat yang dimulai sejak dini akan membentuk fondasi yang kuat untuk kesehatan anak di masa depan.

(Z-9)

Tinggalkan Balasan