Nasional Sudirman Said Dianggap Memperketat Seleksi Capim KPK

Sudirman Said Dianggap Memperketat Seleksi Capim KPK

5
0

IndonesiaDiscover –

Sudirman Said Dianggap Memperketat Seleksi Capim KPK
Proses seleksi Capim KPK(MI/Susanto)

KEHADIRAN mantan Menteri ESDM Sudirman Said, dinilai membuat seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin menarik. Sudirman dianggap sebagai sosok berintegritas yang telah dikenal luas oleh publik.

“Adanya tokoh nasional seperti Sudirman Said akan membuat persaingan dalam seleksi capim KPK semakin ketat. Ini berarti peserta seleksi bukan lagi orang-orang yang sama atau sosok yang kurang dikenal publik,” ujar mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 16 Juli 2024.

Yudi menambahkan bahwa Sudirman adalah salah satu tokoh antikorupsi yang berpengaruh di Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang pernah membongkar skandal “papa minta saham”.

Baca juga : Sudirman Said Pertimbangkan Daftar Sebagai Capim KPK

“Sudirman Said yang memiliki pengalaman sebagai menteri dan aktivis antikorupsi akan memberikan kontribusi besar dalam menjawab pertanyaan terkait korupsi selama seleksi capim KPK. Pengalamannya dalam mengungkap kasus ‘papa minta saham’ juga menjadi nilai tambah,” lanjut Yudi.

Sudirman dipandang sebagai kandidat kuat dalam pencarian komisioner KPK. Meskipun begitu, penentuan akhir tetap berada di tangan panitia seleksi dan DPR.

“Seleksi ini bukan hanya pengangkatan semata, panitia seleksi memiliki peran penting dalam menentukan, dan pada akhirnya DPR akan memilih dari sepuluh besar yang lolos. Mari kita lihat sejauh mana Sudirman Said melangkah dalam seleksi capim KPK 2024-2029,” kata Yudi.

Baca juga : Sudirman Said Didorong Daftar Capim KPK karena Teruji

Sebelumnya, Sudirman Said telah mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Ia sempat mempertimbangkan langkah ini dengan matang.

“Saya sudah mengirimkan dokumen pendaftaran secara online dan telah dinyatakan lengkap,” kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 15 Juli 2024.

Sudirman menyatakan bahwa langkahnya ini adalah panggilan tugas publik, sehingga ia harus siap untuk mengesampingkan referensi dan kepentingan pribadi. (Z-10)

Tinggalkan Balasan