Nasional Eka Kurniawan Rilis Novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong

Eka Kurniawan Rilis Novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong

2
0

IndonesiaDiscover –

Eka Kurniawan Rilis Novel Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong
Penulis Eka Kurniawan akhirnya merilis novel terbaru berjudul Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong(MI/Susanto)

SETELAH delapan tahun rehat, penulis Eka Kurniawan akhirnya merilis novel terbaru berjudul Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong (AMKM). Novel AMKM pertama kali akan terbit dalam edisi premium dengan kemasan hardcover berjaket. Sampul novel didesain seniman kenamaan asal Yogyakarta, Wulang Sunu.

Novel AMKM baru akan terbit secara reguler pada 31 Juli 2024. Dalam rangka promosi, Eka Kurniawan direncanakan akan melakukan tur buku ke beberapa kota di Indonesia seperti Medan, Makassar, Yogyakarta, dan Bandung.

Sebelumnya, sebagian pembaca juga telah membeli novel tersebut saat program AMKM First Readers, Pre Order on the Spot. Acara berlangsung di dua toko buku Gramedia Margonda Depok dan Gramedia Emerald Bintaro pada Minggu (7/7).

Baca juga : Eka Kurniawan akan Rilis Novel Tentang Anak Kecil Rajin ke Masjid

“Selamat berkenalan dengan Sato Reang untuk yang sudah memegang bukunya. Yang sudah memesan, akan segera berjumpa dengannya. Yang belum, tautan pemesanan ada di profil saya,” tulis Eka melalui akun Instagramnya, @gnolbo, Selasa, (9/7). 

Pra pesan novel tersebut dibuka sejak 8 Juli 2024. Selama masa pra pesan, novel dihargai Rp125 ribu dari harga normal Rp159 ribu.

Dalam prolog novel yang mengikuti kisah Sato Reang tersebut, tertulis: Aku berhenti pergi ke masjid. Aku berhenti sembahyang. Aku tak lagi mengucapkan doa sebelum tidur. Sato Reang makan menggunakan tangan kiri, bodo amatlah, dan masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam. Jika sedang malas, aku pipis di samping pohon pisang tanpa cebok. Tak ada petir menyambarku seperti pecut api. Tak ada gempa meruntuhkan rumahku. Tak ada anjing sekonyong datang dan menggigit betisku. Sato Reang bisa makan kenyang. Ia bisa tertawa riang untuk lelucon paling garing. Ia bisa tidur nyenyak, seperti sebongkah pohon, dan terbangun dengan perasaan penuh binar. Tentu sesekali ia menderita kesialan kecil, seperti gatal-gatal di bokong, tapi itu mudah saja disembuhkan dengan salep murah dari warung. “Berbuatlah sedikit dosa, Jamal,” kataku kepada satu kawan sekolah, seolah ingin menyebarkan pencerahan yang kuperoleh. “Kau anak saleh. Pahalamu sudah banyak. Bertumpuk-tumpuk. Tak akan habis dikurangi timbangan dosamu.” Mendengar kata-kataku tersebut, Jamal akan terdengar bergumam, memohon perlindungan dari Tuhan.

Eka Kurniawan lahir di Tasikmalaya. Ia menyelesaikan studi dari fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada pada 1999. Novelnya yang sudah terbit adalah Cantik itu Luka (2002), Lelaki Harimau (2004), Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2014), dan O (2016). 

Ia juga menerbitkan kumpulan cerita pendek, esai, dan menulis skenario film. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari tiga puluh bahasa. Ia memperoleh penghargaan Emerging Voice Financial Times/ Oppenheimer Award 2016 dan Prince Claus Awards 2018. (Z-3)

Tinggalkan Balasan