Nasional Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan atas Ancaman Tiongkok

Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan atas Ancaman Tiongkok

3
0

IndonesiaDiscover –

Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan atas Ancaman Tiongkok
Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa.(Dok. AFP)

JEPANG dan Filipina telah menandatangani pakta pertahanan yang memungkinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing, di tengah kekhawatiran bersama mengenai peningkatan kekuatan militer Tiongkok.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Nasional Filipina Gilberto Teodoro menandatangani Perjanjian Akses Timbal Balik pada Senin (8/7) dalam sebuah upacara di Manila.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pasukan Jepang akan dapat dikerahkan di Filipina untuk latihan militer gabungan dan pasukan Filipina akan dapat melakukan latihan tempur di Jepang. Pakta tersebut perlu diratifikasi oleh badan legislatif kedua negara agar bisa berlaku.

Baca juga : Peluncuran Roket Satelit Militer Korea Utara Gagal Akibat Ledakan di Udara

Perjanjian tersebut berlangsung ketika Jepang dan Filipina, keduanya merupakan sekutu lama Amerika Serikat, mewaspadai meningkatnya ketegasan Tiongkok di wilayah tersebut.

Beijing telah mengklaim lebih dari 90% Laut Cina Selatan, termasuk perairan yang berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina dan empat negara Asia Tenggara lainnya.

Pengadilan internasional di Den Haag pada tahun 2016 menemukan bahwa klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum.

Baca juga : Jet Rusia dan Tiongkok Masuk Zona Pertahanan Udara Korsel

Penjaga pantai dan angkatan laut Tiongkok dan Filipina telah terlibat dalam berbagai konfrontasi di perairan yang disengketakan, termasuk insiden bulan lalu di mana personel penjaga pantai Tiongkok yang menggunakan pisau dan tombak menggunakan perahu motor untuk menabrak dua kapal pasokan angkatan laut Filipina.

Jepang memiliki sengketa wilayah yang sudah berlangsung lama dengan Tiongkok mengenai Kepulauan Senkaku yang terletak di antara Taiwan dan Okinawa.

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Tokyo berupaya meningkatkan kekuatan militernya, termasuk melalui perjanjian akses timbal balik dengan Australia dan Inggris.

Baca juga : Tiongkok Tembakkan Rudal dalam Latihan, Jepang Naikkan Anggaran Militer

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dengan tegas mengecam tindakan Tiongkok di Laut Cina Selatan dan memperingatkan bahwa negaranya akan menganggap kematian warga Filipina sebagai tindakan perang.

Manila memiliki perjanjian pertahanan jangka panjang dengan Australia dan Amerika Serikat (AS) dan sedang menjajaki perjanjian serupa dengan Perancis.

Pada bulan April, para pemimpin AS, Jepang, dan Filipina mengadakan pertemuan puncak trilateral pertama mereka di Washington, DC sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kerja sama militer antara kedua pihak.

KTT tersebut diadakan setelah latihan militer gabungan di Laut Cina Selatan yang juga melibatkan Australia.

(Al Jazeera/Z-9)

Tinggalkan Balasan