Otomotif Benefit Ketika Mobil Listrik Citroen E-C3 Dirakit Lokal, Bukan Harga Jadi Lebih...

Benefit Ketika Mobil Listrik Citroen E-C3 Dirakit Lokal, Bukan Harga Jadi Lebih Murah

1
0
Benefit Ketika Mobil Listrik Citroen E-C3 Dirakit Lokal, Bukan Harga Jadi Lebih Murah

IndonesiaDiscover –

Merek mobil asal Prancis, Citroen, mengumbar rencana produksi lokal mobil listriknya di Indonesia menggunakan fasilitas Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat. Tapi hingga saat ini aktivitas rakit lokal E-C3 secara massal belum dilakukan oleh perusahaan.

Chief Executive Officer (CEO) PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw menjelaskan, saat ini pabrikan tengah bersiap untuk memproduksi massal mobil listrik Citroen. Hal ini juga harus dilakukan karena Citroen telah menerima kebijakan insentif EV impor dari pemerintah sejak Mei 2024.

“Dengan program EV ini memang kami didorong untuk melakukan lokalisasi atau perakitan lokal. Jadi terkait perakitan lokal, kami dengan pihak Stellantis memang sudah membicarakan sedemikian jauh dan sudah masuk ke persiapan, bahkan uji coba,” kata Tan di sela-sela Media Drive Citroen E-C3 di Bogor, Selasa (2/7).

Lebih lanjut, masih dijelaskan Tan, sudah ada beberapa unit yang dilakukan uji coba perakitan lokal, namun belum bisa untuk diproduksi secara massal. Targetnya pada semester kedua 2024 aktivitas rakit lokal diharapkan terealisasi.

“Target kami itu sebenarnya di semester kedua. Jadi bukan tanggal 1 Juli, tapi di semester kedua tahun 2024. Nanti tepatnya di Gaikindo (GIIAS 2024), mungkin kami sudah bisa umumkan kapan bisa mulai produksi,” bebernya.

Baca Jugga: Citroën E-C3 Mulai Diserahkan ke Konsumen

Keuntungan Rakit Lokal dari Citroen

Citroen e C3

Saat ini harga mobil listrik Citroen E-C3 yang ditawarkan ke konsumen adalah Rp377 juta dan Rp378 juta OTR Jakarta. Banderol ini menurut Tan sudah menerapkan subsidi, baik dari prinsipal dan manajemen lokal Indomobil.

Tan menjelaskan, mobil listrik Citroen yang akan dirakit lokal nanti tak musti harga jualnya turun atau menjadi lebih lebih murah dari sekarang. Benefit yang akan dirasakan oleh pemilik adalah terkait spare part.

“Saat melakukan CKD atau rakit lokal tidak musti harganya selalu turun. Namun, benefit secara produk akan sama baiknya (seperti CBU). Karena pabrik yang kami lakukan perakitan melakukan bimbingan atau dukungan dari Stellantis. Jadi bicara kelebihannya mungkin secara sparepart menjadi lebih banyak dan tersedia di lokal,” ungkapnya.

Nantinya akan ada beberapa komponen yang mengaplikasikan barang buatan dari vendor Indonesia. Berbeda dengan produk full CBU, maka spare part juga didatangkan dari luar. Namun untuk komponen utama EV, yakni baterai masih akan diimpor dari luar.

“Karena part-part ini juga dipakai digunakan pada produksi lokal. Beda dengan CBU, itu part-nya 100 persen ada di pabrik di luar. Buat konsumen, spare part mungkin jadi lebih available saja,” pungkasnya.

Sebagai informasi, E-C3 jadi model listrik entry level dari Citroen di pasar Indonesia. Mobil ini dibekali dengan baterai berkapasitas 29,2 kWh dengan motor listrik tunggal di depan yang menghasilkan tenaga 57 ps dan torsi 143 Nm. Sekali pengisian baterai penuh jarak tempuh aktualnya 250 hingga 280 km.

Untuk kepraktisan sudah didukung dengan soket charger CCS 2 berfungsi fast charging DC, 10-80 persen butuh 57 menit. Fiturnya tersedia penerangan depan LED, head unit Apple Carplay & Android Auto, Regenerative Braking. LCD Panel Meter, hingga fitur keselamatan standar berupa dual airbags, ABS, EBD, serta sensor & kamera mundur. Namun untuk fitur keselamatan atau bantuan mengemudi ADAS belum tersedia pada mobil listrik Citroen E-C3. (KIT/ODI)

Baca Juga: Citroen E-C3 Dapat Kemudahan Bea Masuk Impor CBU dan PPNBM Ditanggung Pemerintah

Tinggalkan Balasan