SIARAN PERS
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Kemenparekraf Pertemukan Pelaku Ekraf dengan Industri Pariwisata di Surakarta
Surakarta, 3 Juni 2024 – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surakarta dan Kadin Surakarta menyelenggarakan “Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (KENAROK)” yang mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif (UMKM) dengan industri pariwisata di Kota Surakarta guna memperkuat rantai pasok industri pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat hadir di acara KENAROK, Minggu (2/6/2024), mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan produk-produk UMKM dari pelaku ekonomi kreatif sehingga terjalin kerja sama atau dalam hal ini rantai pasok yang saling berkesinambungan antara UMKM dan industri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat hadir di acara KENAROK, Pendopo Balaikota Surakarta, Minggu (2/6/2024).
Dalam acara yang berlangsung di Pendopo Balaikota Surakarta pada 31 Mei hingga 2 Juni 2024, para pelaku UMKM berkesempatan berinteraksi langsung dengan pemangku kepentingan industri pariwisata, mendapatkan wawasan tentang kebutuhan pasar, serta membangun jaringan yang lebih luas.
Para peserta juga diajak untuk saling belajar, berkolaborasi, dan berinovasi dengan harapan mampu menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita harus bisa mengelola demand dan memperkuat rantai pasok ini akan menggerakkan ekonomi kita. Karena kita ketahui, UMKM kita menciptakan 97 persen lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga.
KENAROK di Surakarta diikuti 50 pelaku UMKM di bidang kuliner, kriya, fesyen, dan pertunjukan sebagai seller yang dipertemukan dengan 150 pelaku industri pariwisata dan usaha besar di Solo Raya. Mereka terdiri dari asosiasi pariwisata, tour and travel, BUMN, hotel, resto, cafe, dan lainnya.
Pelaku UMKM akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas, kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta potensi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka sesuai dengan standar industri pariwisata yang kompetitif.
“Kami bersyukur bahwa hampir 70 komitmen (kerja sama) terjalin antara pelaku ekraf dengan industri,” ujar Sandiaga.
Penguatan rantai pasok ini diharapkan dapat memperkuat branding Solo sebagai kota budaya. Terlebih sebelumnya Kota Solo telah ditetapkan sebagai UNESCO Creative Cities Network.
Kemenparekraf akan terus mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Solo, termasuk Solo Raya. Salah satunya dalam pemenuhan sumber daya manusia dengan mendirikan Politeknik Pariwisata di Politeknik Pariwisata Solo Raya di Sragen.
“Rantai pasok tidak akan mumpuni jika SDM tidak mumpuni, karenanya kita hadirkan Poltekpar sehingga nantinya hotel bisa memiliki SDM yang tangguh dan lainnya. Posisi pariwisata Indonesia sudah hampir tembus 20 besar dunia, ekraf kita juga nomor tiga, karenanya SDM ini juga sangat penting,” kata Menparekraf Sandiaga.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka; Deputi Bidang Manajemen Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf, Syaifullah; serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Peranginangin.
I Gusti Ayu Dewi Hendriyani
Kepala Biro Komunikasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif