IndonesiaDiscover, Indonesia – Tudingan miring terus mendera Jesus Casas, pelatih timnas Irak, jelang lawatan ke masrkas timnas Indonesia pada lanjutan putaran II kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pelatih asal Spanyol itu terus disudutkan dengan tudingan tak objektif dan punya favoritisme dalam pemilihan pemain.
Terbaru, tudingan itu datang dari pelatih kiper Al Karkh, Hussein Jabbar. Dia mengkritik pemanggilan kiper Kameel Saad dari Nafat Al Basra. Dia menilai kiper timnas U-23 Irak itu belum saatnya dipromosikan ke tim senior. Dia pun menduga pemanggilan Saad semata-mata berdasarkan subjektivitas Casas.
“Memanggil kiper Nafat Al Basra, Kameel Saad, saya pikir tidak logis karena dia tak pantas bergabung dengan tim senior pada saat ini. Pemanggilan Kameel akan membunuh semangat persaingan di antara para kiper muda yang telah tampil lebih baik dari dia di Liga Irak,” urai Hussein Jabbar seperti dikutip IndonesiaDiscover dari Winwin.
Tudingan itu bukan tanpa alasan, Saad hanya tampil 2 kali dalam 34 laga yang dilakoni klubnya di Liga Irak. Di timnas U-23 Irak pun, dia berada di bawah Hussein Hassan. “Saya harap pelatih Jesus Casas memanggil pemain berdasarkan standar permainan dan level tektik, bukan favoritisme dan hubungan personal seperti pada Kami,” ucap Jabbar .
Dua Pilihan Lain Jesus Casas Tak Masalah
Hussein Jabbar tak secara rinci mengungkapkan faktor nonteknis yang membuat Kameel Saad dipanggil Jesus Casas ke timnas Irak. Sekadar catatan, kiper berumur 19 tahun itu lahir dan tumbuh di Swiss. Dia baru bergabung dengan Nafta Al Basra pada awal Februari 2024. Tahun lalu, dia terpilih sebagai kiper terbaik pada Piala WAFF U-23.
Bagi Jabbar, Saad adalah satu-satunya pilihan yang bermasalah di posisi kiper. Untuk dua sosok lain yang dipilih Casas, yakni Hussein Hassan dan Ali Kazem, dia menilai tak ada permasalahan karena sesuai dengan performa dan kualitas. Keduanya memang pantas berada di skuad utama timnas Irak.
“Pemanggilan tim olimpiade Irak, Hussein Hassan, sangat pantas karena dia salah satu alasan Irak lolos ke Olimpiade Paris. Dia pun kiper hebat. Ali Kadhim juga pantas dipanggil karena performa luar biasanya bersama Zakho. Dia adalah kiper dengan jumlah kebobolan paling sedikit,” kata Jabbar lagi.
Terlepas dari hal itu, Jabbar setuju dengan putusan Casas memanggil kiper muda ke timnas Irak. Pasalnya, Jalal Hassan sudah tidak muda lagi. Kiper utama yang juga menjabat kapten itu sudah berumur 33 tahun. Namun, dia menegaskan, kiper yang dipanggil haruslah benar-benar berkualitas.