IndonesiaDiscover, Indonesia – Kegagalan AC Milan merebut Scudetto Serie A 2023-24 sangat disesali gelandang Tijjani Reijnders. Sempat menjadi penantang serius Inter Milan dalam perburuan gelar juara, I Rossoneri akhirnya menyerah. Pahitnya, kepastian I Nerazzurri juara justru diperoleh dengan mengalahkan mereka.
Reijnders yang punya darah Indonesia dari sang ibu mengaku sangat kecewa. Datang dari AZ Alkmaar, dia sangat ingin menjadi juara di Italia. Namun, hal itu urung terwujud pada musim pertamanya. Apalagi, Scudetto memang jadi bidikan utama tim asuhan Stefano Pioli pada musim ini.
![Gelandang Keturunan Indonesia Kesal AC Milan Gagal Raih Scudetto 1 Tijjani Reijnders pada laga Derby della Madonnina.](https://indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2024/05/Tijjani-Reijnders-pada-laga-Derby-della-Madonnina-Getty-Images.jpg)
“Ya, tentu saja kami sangat kecewa. Target kami adalah memenangi Scudetto. Namun, sayangnya, itu tak jadi kenyataan,” urai Tijjani Reijnders mengungkapkan kekecewaannya pada Gala Gentlement FairPlay Award, Kamis (16/5/2024), seperti dikutip IndonesiaDiscover dari Tuttomercatoweb.
Kegagalan itu membuat Reijnders punya tekad lebih besar untuk musim depan. “Bagiku, ini adalah masalah adaptasi dengan sepak bola Italia, meningkatkan diri, dan mengambil langkah lebih besar pada musim depan,” kata dia. “Musim ini, kami punya banyak pemain baru yang harus mengenal satu sama lain. Kuyakin musim depan akan sangat berbeda.”
![Gelandang Keturunan Indonesia Kesal AC Milan Gagal Raih Scudetto 2 Tijjani Reijnders mengakui AC Milan sebetulnya menargetkan Scudetto.](https://indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2024/05/Tijjani-Reijnders-mengakui-AC-Milan-sebetulnya-menargetkan-Scudetto-Getty-Images.jpg)
Rapor Tijjani Reijnders
Secara pribadi, bagi Tijjani Reijnders, musim ini sebetulnya tidaklah terlalu buruk meskipun AC Milan gagal meraih trofi. Rapornya terbilang bagus. Salah satu buktinya, dia mampu mendapat kepercayaan dari pelatih Stefano Pioli. Dalam 48 laga yang telah dilakoni bersama I Rossoneri musim ini, 42 kali di antaranya dia tampil sebagai starter.
Tak hanya itu, dari 42 partai itu, pemain yang sempat dibujuk PSSI untuk memperkuat timnas Indonesia tersebut juga cukup sering bermain penuh. Total, dia tak ditarik dari lapangan saat laga masih berlangsung dalam 26 kesempatan di semua ajang. Padahal, dia kerap difungsikan sebagai gelandang bertahan, bukan gelandang serang seperti di AZ.
![Gelandang Keturunan Indonesia Kesal AC Milan Gagal Raih Scudetto 3 Tijjani Reijnders langsung jadi andalan Stefano Pioli di lini tengah AC Milan.](https://indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2024/05/Tijjani-Reijnders-langsung-jadi-andalan-Stefano-Pioli-di-lini-tengah-AC-Milan-Getty-Images.jpg)
Mengenai hal itu, Reijnders berujar, “Secara pribadi, aku memandang diriku sebagai pemain yang dapat memainkan semua peran di lini tengah. Musim ini, aku sudah lebih terbiasa dengan tugas-tugas bertahan dan kupikir ini bagus untuk perkembangan sepak bolaku.”
Musim depan, tantangan besar akan menanti Tijjani Reinders. Apalagi, kabar yang beredar menyebutkan Milan akan berganti pelatih. Meskipun masih terikat kontrak hingga 2025, Pioli disebut-sebut akan dipecat manajemen I Rossoneri. Saat ini, Paulo Fonseca dirumorkan jadi kandidat terkuat sebagai penggantinya di San Siro.