
IndonesiaDiscover.com — Duka menyelimuti dunia sepak bola Indonesia dengan meninggalnya salah satu mantan pemain tim nasional, Jajang Paliama, dalam kecelakaan lalu lintas.
Kabar duka ini disampaikan melalui akun resmi Instagram Persik Kediri, tempat Jajang pernah bermain. Sosoknya meninggalkan kenangan indah sebagai pemain sepak bola yang pernah membela beberapa klub di Indonesia, serta memperkuat timnas Indonesia era Nil Maizar.
Jajang Paliama, atau lengkapnya Jajang Paliama Mujianto, lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 6 Juni 1984. Dia dikenal sebagai seorang gelandang yang memiliki peran penting di tengah lapangan.
Baca Juga: Masa Depan Marcelo Rospide Bersama Persik Belum Jelas, Bagaimana Tanggapan Persikmania?
Pada Januari 2006, Jajang memutuskan untuk bergabung dengan Persid di Jember, Jawa Timur. Namun, petualangannya tidak berhenti di sana. Pada Juli 2008, dia bergabung dengan Persibo Bojonegoro, klub sepak bola yang berbasis di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di Persibo, Jajang menghabiskan waktu sekitar empat tahun sebelum akhirnya berpindah ke klub Semen Padang pada Juli 2012.
Selama dua setengah tahun, Jajang membela Semen Padang sebelum akhirnya berpindah ke Persepam Madura United pada Januari 2015. Namun, kembali ke kampung halamannya, Jajang bergabung dengan Persik Kediri pada Januari 2016. Dia menjadi bagian dari Persik Kediri pada musim 2015/2016.
Perjalanan karier Jajang Paliama tidak hanya sebatas di tingkat klub, namun juga mencakup panggilan ke timnas Indonesia. Pada era Nil Maizar, Jajang pernah dipanggil untuk bergabung dengan timnas Indonesia. Panggilan tersebut terjadi pada 2012, saat Jajang tampil dalam laga uji coba timnas Indonesia melawan Korea Utara. Meski hanya bermain selama 11 menit, namun pengalamannya bersama timnas tetap menjadi bagian penting dalam karier sepak bolanya.
Namun, kepindahannya ke Semen Padang tidak berjalan mulus tanpa kontroversi. Pada Oktober 2012, timnas Indonesia dilema dengan keberadaan delapan pemain Semen Padang yang dipanggil untuk bergabung dengan timnas. Klub Semen Padang keberatan karena mereka membutuhkan pemain-pemain tersebut untuk persiapan menghadapi Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013. Akhirnya, setelah negosiasi, Jajang dan dua pemain lainnya dikembalikan ke klub mereka untuk bermain di ISL.
Selama membela Semen Padang, Jajang juga turut merasakan panggung internasional dengan tampil dalam Piala AFC pada 2013. Meskipun tidak berhasil meraih gelar, namun pengalamannya di kompetisi tersebut menjadi tambahan berharga bagi karier sepak bolanya.
Kecelakaan lalu lintas yang menimpa Jajang Paliama pada usia 39 tahun meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia. Namun, kenangan akan dedikasinya dalam sepak bola, baik di tingkat klub maupun timnas, akan selalu dikenang oleh para penggemar sepak bola Tanah Air. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.