
Thomas Hoobes lahir di Inggris hari Selasa Anggara, 5 April 1588, dalam penanggalan Jawa ternyata Hobbes lahir 8 Jumadil Awal, dengan Weton Seloso Legi. Thomas Hobbes diperkenalkan pada kita sebagai seorang Filosof (Pecinta Kebijaksanaan). Dalam filsafat politiknya Hobbes mengatakan Homo Homini Lupus yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesianya dengan *Manusia adalah srigala bagi manusia lainnya”.
Seperti biasa di Indonesia justru dipakai semangat oleh mereka yang sedang belajar pilsapat, tak jarang pemikiran itu diamini lalu dipakai dalam kehidupan sosialnya, sehingga semangat saling mencurigai antar sesama teman sekalipun menjadi gegap gempita, menjadi semakin marak dan seolah hal yang biasa atau umum terjadi saat ini.
Nah akibat dari kecurigaan dalam semua bentuk interaksi in,i salah satunya adalah kecepatan saling mendahului untuk mengambil keuntungan pada setiap moment kerja sama, dan juga kecepatan untuk saling menelikung demi memperebutkan kursi empuk kekuasaan atau untuk mengambil keuntungan pribadi atas suatu pekerjaan bersama.
Saya orang yang tidak bersepakat dengan gagasan pemikiran Hobbes, meskipun jika itu dipakai hanya dalam ranah politik saja sekalipun. Fakta bahwa dalam berpolitik itu yang terjadi adalah saling terkam untuk mendapatkan kursi, memang begitu faktanya. Fakta bahwa orang serakah dan rakus akan melakukan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, iya benar memang kebanyakan seperti itu gang terjadi. Sehingga ada banyak manusia lain yang menjadi korban atas perilaku liarnya yang dengan segala cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan.
Akan tetapi bagi mereka yang tidak rakus dan serakah, tidak ada dalam pikiran mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan. Itu artinya tidak ada manusia yang di kobarkan atas ambisinya. Sehingga pemikiran Thomas Hobbes tidak berlaku bagi mereka yang tidak rakus dan serakah.
Sesungguhnya manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai sifat dasar salah dan khilaf, jika ditambah lagi kelemahan kurangnya ilmu dan pengetahuan serta ketidakmampuan dirinya mengelola hawa nafsu / ego nya. Maka bisa dipastikan dia akan menjadi manusia Homo Homini Lupus.
Akan tetapi saya yakin, bahwa Thomas Hobbes juga tidak nggebyah uyah bahwa semua orang itu bengis dan rakus lalu melakukan segala cara dengan mengorbankan orang lain untuk kenikmatan pribadinya. Karena kalau ucapan Thomas Hobbes ini ditujukan untuk semua orang, berarti Thomas Hobbes tak layak juga disebut Filosof (Pecinta Kebijaksanaan) sebab dia sendiri adalah manusia yang liar perilakunya dan jauh dari sebuah kebijaksanaan.
Akan tetapi saya akan tetap memakai istilah yang digagas oleh Thomas Hobbes, tapi tidak dalam interaksi sosial, dan akan saya pakai minimal itu untuk menyebut diri saya sendiri, bahwa saya adalah Nashir Homini Orem-orem Comboran.
Biarlah saya sedikit rakus dengan salah satu makanan khas Kota Malang tersebut. Yang entah siapa sebenarnya yang ngawalin masak menu seperti ini dan lalu dinamakan Orem-orem, yang sekali lagi saya juga tidak tahu apa itu artinya orem-orem.
Nashir Ngeblues