
Gedung kantor Philips di Warsawa, Polandia pada 29 Juli 2021.
Foto Nur | Foto Nur | Gambar Getty
Philips saham naik ke level tertinggi dalam dua tahun pada hari Senin setelah raksasa perangkat medis Belanda itu menyetujui penyelesaian $1,1 miliar di AS untuk kasus cedera pribadi terkait penarikan beberapa perangkat apnea tidurnya.
Jutaan perangkat telah ditarik kembali pada tahun 2021 karena kekhawatiran bahwa komponennya berpotensi menimbulkan risiko kanker. Saham Philips naik 33% pada pukul 9:00 pagi. waktu London.
Perusahaan tersebut mengatakan telah menyediakan dana sebesar 982 juta euro ($1,1 miliar) untuk membayar klaim cedera pribadi dan pemantauan medis, dan menambahkan bahwa penyelesaian tersebut akan mengakhiri ketidakpastian mengenai litigasi yang dihadapi perusahaan. Dikatakan bahwa pihaknya tidak mengakui adanya kesalahan atau tanggung jawab, atau bahwa cedera apa pun disebabkan oleh perangkat Respironiknya.
“Keselamatan dan kualitas pasien adalah prioritas utama kami, dan kami telah mengambil langkah penting untuk mengatasi dampak penarikan kembali Respironics,” kata CEO Philips Roy Jakobs dalam sebuah pernyataan.
“Perbaikan perangkat terapi tidur untuk pasien hampir selesai, dan hasil pengujian hingga saat ini menunjukkan bahwa penggunaan perangkat tersebut diperkirakan tidak menimbulkan bahaya signifikan bagi kesehatan. Kami menyesali kekhawatiran yang mungkin dialami pasien.”
Pada bulan September, Philips menyelesaikan klaim kerugian ekonomi di AS terkait penarikan tersebut, dan memberikan penyisihan sebesar 575 juta euro ($615,7 juta).
Pemulihan hari Senin membawa saham Philips kembali ke level tertinggi sejak April 2022.
Perusahaan juga melaporkan kerugian sebesar 998 juta euro ($1,07 miliar) pada kuartal pertama pada hari Senin. Sementara itu, pendapatan yang disesuaikan mengalahkan ekspektasi konsensus analis, menurut Reuters, yaitu sebesar 388 juta euro untuk kuartal tersebut.
Penjualan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar 4,14 miliar euro pada kuartal pertama dari 4,17 miliar euro pada tahun 2023.