IndonesiaDiscover –
PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) belum memutuskan untuk berkoalisi atau menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. PKS menunggu momentum untuk menyampaikan sikap politiknya itu.
“Kapan waktunya? Tunggu saja toh pelantikan presiden dan wapres masih bulan oktober. Pada saatnya PKS akan mengumumkan positioningnya,” kata Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini melalui keterangan tertulis, Senin (29/4).
Jazuli mengatakan pilihan koalisi atau oposisi setelah pemilu merupakan hal teknis. Dia menegaskan keputusan soal koalisi atau oposisi di PKS bukan selera personal.
Baca juga : PKS Berharap Didatangi Prabowo Subianto dan Diajak Koalisi
Namun, hal itu merupakan keputusan musyawarah Majelis Syura dan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS. Karena, lanjut dia, sifatnya dinamis sesuai derajat kemaslahatan dan kepentingan untuk rakyat.
Jazuli juga menyinggung soal pengalaman PKS menjadi oposisi di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk berada di pemerintahan pada era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“PKS punya pengalaman 10 tahun koalisi di masa Pak SBY dan 10 tahun oposisi di masa Pak Jokowi. Jadi oposisi gak ada masalah, koalisi siap. Kita lihat dinamikanya,” ujar Jazuli.
Baca juga : PKS Sebut MIiliki Hubungan Baik dengan Prabowo
Dia menambahkan PKS tidak pernah membatasi diri bekerjasama dengan siapapun. Karena tidak mungkin membangun bangsa dan negara tanpa kerjasama.
“Kompetisi itu saat pemilu, kita tawarkan gagasan, kita adu gagasan. Tapi setelah pemilu maka kompetisi selesai, dan kita kembali satu tujuan yaitu membangun bangsa,” kata Jazuli. (Z-8)