IndonesiaDiscover, Indonesia – Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri menyalahkan pemainnya di laga lawan Cagliari yang berakhir imbang 2-2 (20/4/24). Allegri mengatakan bahwa para pemainnya terlalu fokus untuk melakukan umpan-umpan pendek.
Juve lagi-lagi melanjutkan performa buruk mereka, dimana mereka hanya bisa bermain imbang 2-2 melawan Cagliari. I Bianconeri bahkan tertinggal 0-2 di babak pertama dan terselamatkan oleh gol dari tendangan bebas dan gol bunuh diri di babak kedua.
Ini adalah pertandingan tandang keenam berturut-turut di Serie A tanpa kemenangan, rekor terburuk Juventus sejak 2009-10. Apa yang salah di babak pertama? Ini kata Allegri.
“Sederhana saja, kami mengizinkan tujuh serangan balik dan terus-menerus mencoba umpan tiki-taka ini kepada seseorang yang berjarak satu meter dan melakukan kesalahan,” ucap Allegri seperti dikutip Football5Star dari Football Italia.
“Melawan tim agresif seperti Cagliari, Anda perlu melakukan perlawanan. Kami tidak memahami situasinya, terutama karena bola tidak benar-benar bergulir di lapangan, kami malah harus melakukan umpan panjang.
“Kami membiarkan tujuh serangan balik, kami melakukan banyak kesalahan secara teknis, dan ketika Anda bermain pada tahap musim ini, Anda akan kalah jika Anda tidak menyamai intensitas lawan.
“Itu sebabnya semua pemain Cagliari mengalami kram di akhir, mereka memberikan segalanya. Dalam situasi tersebut, Anda bisa menyamakan intensitasnya atau keluar dari situasi tersebut dengan presisi teknis, dan kami tidak melakukan keduanya.”
Massimiliano Allegri: Ini Harus Jadi Pembelajaran
Untungnya bagi Juventus, dengan Serie A musim ini berhasil mengamankan satu slot ekstra ke Liga Champions musim depan, posisi Juve praktis aman dari luar lima besar walaupun tampil sangat buruk dalam dua bulan terakhir.
“Berdasarkan kekuatan penampilan di babak pertama, saya seharusnya bisa mengubah semua pemain, termasuk diri saya sendiri! Saya melihat beberapa kesalahan teknis yang luar biasa,” kata Allegri.
“Sangat disayangkan kami tidak mendapatkan tiga poin, namun saya tahu bahwa kami memerlukan kesabaran dan perlahan-lahan mencapainya. Saya berharap ini menjadi pengalaman belajar bagi mereka.”