Gibran mengungkapkan, green jobs yang dimaksud adalah peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan. Ia mengklaim, green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan.
“Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa kita kawal. Insya allah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan,” kata Gibran dalam Debat Cawapres di JCC Senayan, Minggu (21/1).
“5 juta diantaranya adalah green jobs, ini adalah peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan. Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gibran juga mengatakan bahwa capres dan cawapres nomor urut dua akan komit untuk melanjutkan hilirisasi, sebagaimana telah diterapkan di masa pimpinan Presiden Joko Widodo. Terlebih, RI punya cadangan nikel terbesar di dunia, timah terbesar nomor dua. oleh karena itu program hilirisasi harus dilanjutkan dan diperluas cakupannya.
“Tidak hanya hilirisasi tambang saja, tapi juga hilirisasi pertanian, sektor maritim dan juga hilirisasi digital. Intinya kita tidak boleh lagi mengirim barang mentah,” lanjutnya.
Dia juga mengatakan, bahwa untuk mengurangi energi fosil. Nomor urut dua komit akan mendorong menuju transisi hijau. Seperti penggunaan bioavtur, biodiesel, dan bioetanol. yg sudah dilakukan melalui B35 dan B40.
“Potensi energi baru dan terbarukan kita juga luarbiasa sekali, bisa mencakup 3686 GW yang meliputi energi surya, angin, air, bioenergi dan juga panas bumi. Oleh karena itu kerjasama pentahelix wajib untuk didorong,” jelasnya.
Untuk diketahui, debat keempat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Minggu (21/1) malam ini pukul 19.00 WIB. Debat ini diikuti oleh tiga calon wakil presiden (cawapres) ini, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Pada debat keempat ini, para cawapres beradu ide dan gagasan sesuai tema yang telah ditentukan, yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
