Nasional Menhub Singapura Hadapi 27 Dakwaan Korupsi

Menhub Singapura Hadapi 27 Dakwaan Korupsi

11
0

IndonesiaDiscover –

MENTERI Perhubungan Singapura S Iswaran, Kamis (18/1) didera 27 dakwaan korupsi. Ia menampik dakwaan yang meliputi dua terkait korupsi berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Korupsi, satu menyangkut menghalangi keadilan, dan 24 lainnya soal mendapatkan barang berharga sebagai pegawai negeri yang dilarang berdasarkan KUHP.

Pria berusia 61 tahun itu hadir di gedung pengadilan sekitar pukul 08.10 waktu setempat. Dia menyewa kuasa hukum dari firma hukum Davinder Singh Chambers yang dipimpin Davinder Singh.

Dakwaan korupsi pertama menuduh Iswaran dalam kapasitasnya sebagai menteri, secara korup memperoleh gratifikasi sebesar S$145.434 atau Rp2, 2 miliar dari taipan properti Ong Beng Seng. Hal itu sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan bisnis terkait kontrak antara GP Singapura dan Singapore Tourism Board (STB).

Baca juga: Kemenlu Singapura Jajaki Kerja Sama dengan Kota Bandung

Ong memiliki hak atas Grand Prix Singapura dan merupakan ketua promotor MotoGP Singapura. Iswaran didakwa melakukan korupsi untuk mendapatkan 10 tiket Green Room, delapan tiket bernama Twenty3″l dan 32 tiket tiket masuk umum Grand Prix Formula 1 Singapura 2022 pada September 2022.

Harganya masing-masing sekitar S$48.150 atau RRp752 juta, S$56.068 atau Rp876 juta dan S$41.216 atau Rp644 juta.

Tuduhan korupsi kedua menyatakan Iswaran memperoleh gratifikasi dari Ong pada Desember 2022 sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan bisnisnya melalui kontrak dengan badan publik mengenai perjanjian fasilitasi GP-STB Singapura, serta proposal kontrak dengan STB untuk mengadakan konser virtual ABBA Voyage di Singapura.

Baca juga: Jepang Mundur dari Proyek Kereta Cepat Malaysia-Singapura. Ada Apa?

Iswaran ditangkap pada 11 Juli tahun lalu sebagai bagian dari penyelidikan Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB). Penangkapan tersebut dipublikasikan pada 14 Juli, meskipun tidak ada rincian yang diberikan mengenai sifat penyelidikannya.

Diketahui, taipan properti Ong Beng Seng juga telah ditangkap dan diminta memberikan keterangan terkait interaksinya dengan Iswaran. Dia telah aktif terlibat dalam pelaksanaan Formula 1, termasuk tampil di konferensi pers di mana pengumuman mengenai masa depan ajang tersebut.

Pria berusia 61 tahun ini menjabat Menteri Perhubungan sejak Mei 2021. Karier politiknya terbentang lebih dari 26 tahun sejak ia pertama kali terpilih pada 1997 sebagai Anggota Parlemen GRC Pantai Barat.

Sebelum diangkat menjadi anggota Kabinet pada 2006, ia menjabat di beberapa komite parlemen pemerintah dan menjadi Wakil Ketua Parlemen dari September 2004 hingga Juni 2006. Perdana Menteri Lee Hsien Loong memberi Iswaran cuti karena penyelidikan kasusnya ini.

Lee kemudian mengungkapkan di parlemen bahwa gaji Iswaran dipotong menjadi S$8.500 (US$6.390) per bulan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Namun dia diizinkan mendapatkan tunjangan anggota parlemen tahunan penuh sebesar S$192.500.

Hal ini mendorong Partai Kemajuan Singapura (PSP) untuk mengajukan mosi yang meminta agar Iswaran diberhentikan sebagai anggota parlemen. Usulan PSP ditolak di parlemen pada September lalu, dan anggota parlemen memilih mempertimbangkan masalah tersebut ketika penyelidikan terhadap Iswaran selesai.

Pada 9 Januari, Menteri Pendidikan Chan Chun Sing mengatakan dalam tanggapan tertulis di parlemen bahwa CPIB telah menyelesaikan penyelidikan terhadap Iswaran. (CNA/Z-1)

MENTERI Perhubungan Singapura S Iswaran, Kamis (18/1) didera 27 dakwaan korupsi. Ia menampik dakwaan yang meliputi dua terkait korupsi berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Korupsi, satu menyangkut menghalangi keadilan, dan 24 lainnya soal mendapatkan barang berharga sebagai pegawai negeri yang dilarang berdasarkan KUHP.

Pria berusia 61 tahun itu hadir di gedung pengadilan sekitar pukul 08.10 waktu setempat. Dia menyewa kuasa hukum dari firma hukum Davinder Singh Chambers yang dipimpin Davinder Singh.

Dakwaan korupsi pertama menuduh Iswaran dalam kapasitasnya sebagai menteri, secara korup memperoleh gratifikasi sebesar S$145.434 atau Rp2, 2 miliar dari taipan properti Ong Beng Seng. Hal itu sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan bisnis terkait kontrak antara GP Singapura dan Singapore Tourism Board (STB).

Baca juga: Kemenlu Singapura Jajaki Kerja Sama dengan Kota Bandung

Ong memiliki hak atas Grand Prix Singapura dan merupakan ketua promotor MotoGP Singapura. Iswaran didakwa melakukan korupsi untuk mendapatkan 10 tiket Green Room, delapan tiket bernama Twenty3″l dan 32 tiket tiket masuk umum Grand Prix Formula 1 Singapura 2022 pada September 2022.

Harganya masing-masing sekitar S$48.150 atau RRp752 juta, S$56.068 atau Rp876 juta dan S$41.216 atau Rp644 juta. 

Tuduhan korupsi kedua menyatakan Iswaran memperoleh gratifikasi dari Ong pada Desember 2022 sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan bisnisnya melalui kontrak dengan badan publik mengenai perjanjian fasilitasi GP-STB Singapura, serta proposal kontrak dengan STB untuk mengadakan konser virtual ABBA Voyage di Singapura.

Baca juga: Jepang Mundur dari Proyek Kereta Cepat Malaysia-Singapura. Ada Apa?

Iswaran ditangkap pada 11 Juli tahun lalu sebagai bagian dari penyelidikan Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB). Penangkapan tersebut dipublikasikan pada 14 Juli, meskipun tidak ada rincian yang diberikan mengenai sifat penyelidikannya.

Diketahui, taipan properti Ong Beng Seng juga telah ditangkap dan diminta memberikan keterangan terkait interaksinya dengan Iswaran. Dia telah aktif terlibat dalam pelaksanaan Formula 1, termasuk tampil di konferensi pers di mana pengumuman mengenai masa depan ajang tersebut.

Pria berusia 61 tahun ini menjabat Menteri Perhubungan sejak Mei 2021. Karier politiknya terbentang lebih dari 26 tahun sejak ia pertama kali terpilih pada 1997 sebagai Anggota Parlemen GRC Pantai Barat.

Sebelum diangkat menjadi anggota Kabinet pada 2006, ia menjabat di beberapa komite parlemen pemerintah dan menjadi Wakil Ketua Parlemen dari September 2004 hingga Juni 2006. Perdana Menteri Lee Hsien Loong memberi Iswaran cuti karena penyelidikan kasusnya ini.

Lee kemudian mengungkapkan di parlemen bahwa gaji Iswaran dipotong menjadi S$8.500 (US$6.390) per bulan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Namun dia diizinkan mendapatkan tunjangan anggota parlemen tahunan penuh sebesar S$192.500.

Hal ini mendorong Partai Kemajuan Singapura (PSP) untuk mengajukan mosi yang meminta agar Iswaran diberhentikan sebagai anggota parlemen. Usulan PSP ditolak di parlemen pada September lalu, dan anggota parlemen memilih mempertimbangkan masalah tersebut ketika penyelidikan terhadap Iswaran selesai.

Pada 9 Januari, Menteri Pendidikan Chan Chun Sing mengatakan dalam tanggapan tertulis di parlemen bahwa CPIB telah menyelesaikan penyelidikan terhadap Iswaran. (CNA/Z-1)

Tinggalkan Balasan