IndonesiaDiscover.com, Indonesia – Timnas Irak menang 3-1 atas timnas Indonesia pada matchday I Grup D Piala Asia 2023, Senin (15/1/2024). Namun, kemenangan tim asuhan Jesus Casas itu diwarnai kontroversi. Gol kedua yang dicetak Osama Jabbar dinilai banyak pihak tak seharusnya disahkan karena sebelumnya ada offside dari Mohanad Ali.
Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, jelas-jelas mempertanyakan putusan wasit Ilgiz Tantashev. Pelatih asal Korsel itu menilai Mohanad Ali jelas-jelas sudah berada dalam posisi offside pada insiden sebelum gol terjadi. Secara gamblang, dia menuding wasit asal Uzbekistan tersebut telah membuat kesalahan yang merugikan Indonesia.
Riuh rendah perdebatan soal gol kedua itu pun mengusik Casas. Dia pun buru-buru menegaskan kemenangan 3-1 atas Indonesia adalah murni hasil kerja keras para pemain Irak di atas lapangan, bukan berkat hadiah atau bantuan dari pengadil di lapangan.
“Tak ada yang salah dengan wasit. Saya pikir wasit telah bersikap adil. Saya menghormati pernyataan pelatih Indonesia, tapi kami menang berkat performa dan menguasai permainan, bukan seperti yang dia bilang,” urai Jesus Casas seperti dikutip IndonesiaDiscover.com dari Winwin.
Jesus Casas Singgung Teknologi
Ucapan Jesus Casas didukung statistik. Sepanjang pertandingan, timnas Irak memang jauh lebih unggul dari timnas Indonesia. Penguasaan bola mereka mencapai 66%. Lalu, sepanjang 90 menit, mereka melepaskan 15 tembakan yang 5 di antaranya tepat sasaran. Lalu, mereka juga melepaskan 592 umpan dan melancarkan 128 kali serangan.
Adapun Indonesia hanya mampu melepaskan 8 tembakan dengan hanya 1 yang tepat sasaran, yakni gol dari Marselino Ferdinan. Total umpan yang dilakukan Jordi Amat cs. pun hanya 315. Sementara itu, total serangan yang dibangun hanya 79 kali dengan hanya 26 yang tergolong serangan berbahaya.
Lebih lanjut, soal putusan wasit yang dipersoalkan Shin Tae-yong, pelatih asal Spanyol itu mengingatkan adanya teknologi yang digunakan pada perhelatan Piala Asia 2023. Menurut dia, dengan adanya VAR, peluang terjadinya kesalahan sangatlah kecil. Gol kedua yang dipertanyakan pun sudah melalui pengecekan VAR.
Di samping VAR, ada teknologi lain yang dipakai pada gelaran Piala Asia kali ini. Itu adalah Semi Automated Offside Technology (SAOT). Teknologi ini secara khusus mendeteksi offside secara lebih cepat dan akurat dengan bantuan kecerdasan buatan. Soal posisi Mohanad Ali yang dipermasalahkan, wasit pun seharusnya mendapat bantuan dari teknologi ini.