Sosial Budaya Sajak: Perahu dari Tulang Rusukku

Sajak: Perahu dari Tulang Rusukku

9
0

Perahu dari Tulang Rusukku

Waktu memecah. Ruang berpendar. Kasih sayang

betapa telah serupa Bukit Cahaya tempat segala doa

dilangitkan setulus hati. Tetapi air mata berguguran

dari kelopak malam paling nyeri. Sembilu dua sisi

: ’’Perempuan embun; tenanglah, terimalah perahu

dari tulang rusukku. Perahu Cinta. Berlayarlah selamanya

membelah-belah selat, menyisir tebing-tebing karang.

Hingga tak ada lagi air mata gugur. Tak ada lagi api

Aku tak akan meninggalkan laut kata-kata. Puisi hingga

perahu dari tulang rusukku kaupahami sebagai sebuah

kesetiaan sebagai pelayaran paling luka.

Jaspinka, 12 Oktober 2023

Baca Juga: Merawat Ingatan pada Djoko Pekik

Tinggalkan Balasan