Mulanya, seorang pemuda meminta Anies untuk tak banyak menebar janji manis kampanye. Namun, Anies tak terima dan justru memintanya untuk lebih banyak agar para paslon menebar janji sehingga bisa menagihnya.
“Sebenarnya bagi masyarakat hari ini jangan melarang untuk punya banyak janji,” katanya menjawab permintaan pemuda tersebut, Rabu (3/1).
“Kami bilang begini, silakan Anda janji yang banyak, kami akan catat janjimu dan kami akan tagih janjimu, gitu,” imbuhnya yang disambut riuh tepuk tangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa bila masyarakat melarang para paslon untuk berjanji, maka justru masyarakat lah yang rugi.
“Kalau Anda melarang kami janji banyak, rugi Anda, rugi, bener nggak? Harusnya bilang janjimu kurang banyak. Harusnya bilang, pak Anies, janjimu kurang banyak, Pak Anies. Janjinya ditambah, nanti kami tagih janjimu, begitu,” ucapnya.
“Jangan slogannya di balik, jangan banyak janji. Loh kok jangan banyak janji? Buat saya baik-baik aja itu,” sambung Anies.
Kalau memang masyarakat meminta agar dirinya tak banyak menebar janji, maka ia bertanya balik pada masyarakat rela atau tidak dirinya mencabut rencana untuk mendirikan stadion ataupun revitalisasi kereta api.
“Kalau gitu (janji) stadion dihapus saja, ya oke? Revitalisasi kereta api hapus saja ya? Loh kata dia jangan banyak janji,” ucap Anies yang membuat penanya itu bungkam dan malah ikut tepuk tangan.
“Ah makanya di balik. Nah ini saya ajarin nih . Justru bilang begini, ‘Pak Anies kami rekam kalimatmu, suatu saat kami tagih janjimu, begitu'”, tandasnya.