Salah satu cara kita mencintai suatu tempat adalah dengan mengenal budaya yang ada di tempat itu.
Nah, Sobat Pesona yang udah sering ke Bali, sudah pernah berkunjung ke wisata budayanya belum? Yuk, cek 10 destinasi wisata budaya yang bisa kamu kunjungi kalau ke Bali di bawah ini:
1. Pura Tanah Lot
Ada dua bangunan Pura Tanah Lot yang terpisah lautan. Salah satu bangunan berada di batu besar dan satunya lagi di tebing. Kamu bisa datang ke pura di batu besar saat air laut sedang surut. Menariknya, ada ular yang dipercaya suci di sekitar bebatuan.
Kalau Sobat Pesona ke sini, pastikan pas menjelang senja, karena kamu bisa melihat sunset yang indah. Pura Tanah Lot berlokasi di Jl Tanah-Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan yang buka 24 jam. Untuk masuk ke sini, tiketnya Rp20.000,- untuk dewasa dan anak-anak Rp15.000,-.
2. Pura Besakih
Pura Besakih dikenal paling besar dan sakral bagi penganut Hindu di Bali. Sebagai pura yang besar, di sekitarnya ada 18 pura pendamping. Lokasinya berada di Besakih, Karangasem. Kalau kamu ke sini, kamu dapat melihat keindahan budaya Bali yang terwujud dari desain dan ornamen pura.
Nah, kalau Sobat Pesona datang pas hari keagamaan, kemungkinan kamu bisa melihat upacara agama yang diselenggarakan di pura setempat. Waktu yang pas dateng ke sini adalah pagi atau menjelang sore. Sobat Pesona juga bisa datang kapan saja tanpa harus ada upacara agama, karena pura ini buka selama 24 jam. Tiket masuk untuk wisatawan lokal sebesar Rp30,000,- dan untuk wisatawan asing sebesar Rp60,000,-
3. Pura Tirta Empul
Pura Tirta Empul menjadi salah satu pura yang unik di Bali, karena di sini ada kolam pemandian untuk mensucikan diri. Sebelum masuk ke pura kamu wajib menggunakan kain adat yang sudah disediakan.
Bagi kamu yang ingin melukat di mata air suci ini, maka disarankan untuk mandi di 14 pancuran secara berurutan. Karena masing-masing pancuran mendatangkan kebaikan yang berbeda-beda.
Ada yang untuk membersihkan jiwa dan raga, mencari jalan keluar dari konflik rumah tangga yang dialami, hingga membersihkan diri dari pengaruh ilmu santet.
Pura Tirta Empul di Jl Tirta, Manukaya, Tampaksiring, Gianyar tersebut tergolong masih sangat tradisional. Selain pura, kamu juga dengan gampang bisa langsung melihat Istana Tampaksiring yang menjadi tempat peristirahatan Presiden Soekarno.
Pura Tirta Empul mulai buka jam 08.00-18.00 WITA. Untuk tiket masuknya mulai dari Rp15.000,-.
4. Pura Luhur Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu merupakan pura yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke lautan. Dari atas pura, kamu dapat menikmati panorama Samudra Hindia serta suara deburan ombak besar.
Pura yang berada di Pecatu, Kuta Selatan, Badung memiliki keistimewaan jika menjelang senja. Sobat Pesona dapat memanjakan mata dengan melihat proses terbenamnya matahari sambil melihat pertunjukkan Tari Kecak. Tarian ini mulai digelar setelah matahari tenggelam. Untuk tiket masuk ke Pura Luhur Uluwatu Rp20.000,-.
5. Kerta Gosa
Kerta Gosa memiliki nilai sejarah yang sangat kental, mulai dari masa pemerintahan raja Klungkung sampai pada masa penjajahan Jepang di Indonesia khususnya di Bali. Terletak di tengah-tengah kota Kabupaten Klungkung, 40 km dari arah Timur Denpasar, Kerta Gosa dibangun pada saat Kerajaan Klungkung di tahun 1686.
Di sini, kamu bisa melihat bangunan khas Bali yang memesona dan lukisan-lukisan pada bangunan yang menceritakan tentang kehidupan kerajaan saat itu. Kerta Gosa mulai buka jam 08.00-17.00 WITA dengan tiket masuk Rp12.000,-.
6. Pura Goa Lawah
Sobat Pesona, Pura Goa Lawah merupakan salah satu pura peninggalan Bali kuno. Hingga saat ini kondisinya sangat terawat. Bagi masyarakat lokal Pura Goa Lawah adalah rumah seekor naga raksasa yang menggunakan mahkota bernama Vasuki.
Di Goa lawah ada sungai yang dipercaya dapat memberi kesembuhan untuk macam-macam penyakit. Dari sejarahnya, Pura Goa Lawah dibangun pada tahun 1007 Masehi oleh Mpu Kuturan. Goa Lawah sebetulnya artinya goa kelelawar. Karena memang menjadi sarang ribuan kelelawar.
Lokasinya berada di Desa Pasinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung sekitar 40 km dari Denpasar. Goa Lawah mulai buka jam 08.00-18.00 WITA. Tiket masuk Rp20.000,-.
7. Pura Ulun Danu
Pura Ulun Danu berada di Danau Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura ini juga salah satu tempat wisata sejarah di Bali. Pura Ulun Danu pernah menjadi gambar dalam mata uang Rp 50 ribu tahun edisi tahun 2016 lho. Kalau air danau sedang naik, kamu akan melihat seolah pura mengapung di danau.
Sobat Pesona bisa menikmati keindahan danau atau menikmati wahana air. Kamu bisa berkeliling Danau Beratan menggunakan speed boat dengan biaya Rp150.000,- untuk 4 orang atau bebek air Rp40.000.- untuk 2 orang. Di sini juga ada penyewaan perahu lho.
Pura Ulun Danu mulai buka jam 08.00-18.00 WITA dengan tiket masuk Rp30.000,-.
8. Desa Panglipuran
Desa Panglipuran berada di Kecamatan Kubu, Kecamatan Bangli. Desa ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang. Desa setempat dibangun dengan Konsep Tri Mandala.
Dimulai dari Nista Mandala atau jaba sisi sebagai area terluar, Madya Mandala atau jaba tengah sebagai area peralihan atau area tengah, dan Utama Mandala atau jeroan sebagai area paling dalam.
Desa Panglipuran masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation karena desanya yang sangat bersih dan hijau dengan pepohonan rindang. Jika ingin berkeliling di Desa ini, kamu dihimbau untuk berjalan kaki ya, Sob. Jangan khawatir karena disediakan lapangan parkir di pintu Desa. Mulai buka jam 08.15-18.30 WITA. Untuk tiket masuk Rp20.000,-.
9. Desa Trunyan
Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Di desa setempat ada Pura Pancering Jagat. Nama Pura Pancering Jagat berasal dari nama patung besar setinggi 4 meter yang terdapat di pura ini. Masyarakat menyebut Arca Datonta atau Ratu gede Pancering Jagat. Arca Datonta merupakan arca bercorak megalitik, dihias dengan ukiran sederhana dan dengan ekspresi sesosok wajah.
Nah, untuk sampai di Desa Trunyan, kamu harus menyeberangi Danau Batur sekitar 15 menit. Biayanya sekitar Rp1.100.000,- untuk tujuh orang. Biaya ini sudah termasuk pemandu dan donasi untuk penduduk lokal.
10. Desa Tengganan
Desa yang berada di kecamatan Manggis, Kabupaten Karang Asem ini masyarakatnya masih mempertahankan nilai budaya tradisional yang mengacu kepada adat dan istiadat dari zaman leluhur nenek moyang dalam aktivitas kesehariannya.
Di sini kamu dapat melihat masyarakat yang masih menggunakan kain gringsing atau kain tenun yang diyakini masyarakat setempat sebagai pelindung yang dapat menghalau pengaruh jahat.
Juga terlihat arsitektur khas Desa Tengganan yang unik. Ada sebuah ritual tahunan yang disebut Makare kare, sebuah prosesi tahunan untuk menghormati Dewa Indra. Tiket masuk Rp20.000,-, namun ada juga paket tur desa seharga Rp250.000,-.
Selain menjelajahi wisata alam atau wisata hiburan di Bali, sempatkan juga untuk wisata budayanya ya, Sob. Supaya bisa sama-sama menghargai budaya turun menurut yang ada di Bali. Temukan informasi wisata lainnya #DiIndonesiaAja dengan follow akun Instagram @pesona.indonesia.