IndonesiaDiscover –
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memastikan bila mereka akan terjun dan ikut berkompetisi di segmen motor listrik. Namun, saat ini mereka tengah merampungkan riset produk lebih dulu.
Seperti diketahui, rivalnya sesama merek Jepang, Honda telah menjual skutik listrik di pasar Indonesia. Di GIIAS 2023, Honda resmi meniagakan EM 1 e: dengan harga Rp40 juta hingga Rp45 juta. Spesifikasi yang diusungnya bisa dibilang setara motor berkubikasi 50 cc.
Merespons hal tersebut, President Director & CEO PT YIMM, Dyonisius Beti mengatakan, pihaknya tak mau latah atau terburu-buru menjual motor listrik ke konsumen. Strategi, perencanaan, dan riset terkait motor listrik sedang dilakukan oleh Yamaha Indonesia untuk menyesuaikan kebutuhan dan permintaan pelanggan.
“Yamaha jika meluncurkan 1 produk baru, kami ingin memberikan produk yang terbaik kualitasnya dan pas dengan konsumen. Saat ini kami melihat masih ada gap utamanya soal harga tidak bisa terlalu murah, apalagi di spesifikasi seperti 50 cc, saya tak mau mengomentari namun memang belum ada pasarnya di Indonesia,” kata Dyonisius di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Selasa (15/8).
Pihaknya, lanjut Dyon, masih perlu melihat apakah skutik listrik dengan spesifikasi tersebut benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Sejatinya Yamaha juga memiliki skutik listrik dengan performa seimbang 50 cc, yakni Neos yang sempat ditampilkan pada pameran otomotif IIMS Februari lalu.
“Neos ini sudah diluncurkan di negara lain, kami melihat (Neos) tidak susah untuk dibawa ke Indonesia seperti dilakukan merek yang lain. Hanya saja riset kita sedikit berbeda penemuannya, bahwa konsumen mengharapkan motor listrik yang setara dengan motor bensin saat ini misalnya 125 cc, baik dari speed, jarak, dan harganya juga ingin sama. Ekspektasi ini belum bisa dicapai oleh motor EV yang ada saat ini,” bebernya.
Baca Juga: Motor Listrik Yamaha E01 Dikabarkan Rilis Tahun Depan di Eropa, Indonesia Kapan?
E01 ‘Jawaban’ Skuter Listrik Yamaha
Fokus utama Yamaha Indonesia terkait motor listrik mengarah pada E01. Sekarang perusahaan sedang melakukan tes pasar atau yang dinamai sebagai Proof of Concept (PoC). Kegiatan sudah berlangsung di 4 kota besar sejak tahun lalu, mengumpulkan data serta kebutuhan dari konsumen untuk nantinya diterapkan ke model produksi massal.
“Saat ini kami masih fokus pada PoC Yamaha E01 dan responsnya sangat bagus, tunggu bagaimana hingga nanti kita luncurkan itu. Selama 1 tahun ini kita masih riset, nggak mau terburu-buru luncurkan tetapi nanti malah tidak siap. Motor listrik ini menyangkut sesuatu yang baru dan masih ada beberapa masalah terkait keamanan, baterai, dan infrastruktur,” imbuhnya.
Kendati demikian, Dyon menyebutkan bila YIMM baik cepat atau lambat akan masuk ke segmen motor bebas polusi. “Tapi saya pastikan Yamaha akan hadir di segmen EV, namun kapan waktunya belum bisa kita umumkan sekarang,” tambahnya.
Sebagai informasi, Yamaha E01 memiliki performa setara motor bermesin konvensional 125 cc. Dia dibekali dengan baterai Lithium-Ion berkapasitas 4,9 kWh plus Battery Management System (BMS). Pabrikan mengklaim jika kecepatan puncaknya mampu digeber hingga 100 km/jam. Adapun untuk daya jangkau dengan kecepatan konstan 60 km/jam bisa berjalan hingga 104 kilometer.
Beberapa fitur andalan juga ditanam pada motor nol polusi ini, misalnya sistem penerangan yang sudah full LED, panel meter full digital, power modes, ABS 2-channel, reverse mode, Y-connect, 3 modus berkendara. hingga penyematan Traction Control System. (KIT/ODI)
Baca Juga: AHM Luncurkan Sepeda Motor Listrik EM1 e: di GIIAS 2023