Ekonomi & Bisnis Tingkatkan Produksi dan Jaga Stabilitas Pangan, Pemerintah Anggarkan Rp108,8 Triliun di 2024

Tingkatkan Produksi dan Jaga Stabilitas Pangan, Pemerintah Anggarkan Rp108,8 Triliun di 2024

7
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan strategi transformasi ekonomi bidang ketahanan pangan untuk 2024 pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp108,8 triliun.

Anggaran tersebut diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan, akses dan stabilisasi harga pangan, peningkatan produksi pangan domestik, penguatan kelembagaan petani dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani.

“Juga digunakan untuk percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan pengembangan kawasan food estate, serta penguatan cadangan pangan nasional,” kata Presiden Jokowi saat Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2024 Beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pembangunan ekosistem pangan terintegrasi dari hulu ke hilir harus memiliki nilai tambah, sehingga petani peternak akan lebih bergairah untuk berproduksi karena ada jaminan pasar dan kestabilan harga.

“Masalah pada peternak itu salah satunya terkait ketersediaan pakan, sekarang satu persatu kita selesaikan. Untuk urusan harga sudah bisa jika ke depan BUMN pangan siap menjadi offtaker,” katanya.

Kemudian pakan ternak dari sorgum itu adalah salah satu yang sedang kita upayakan selain jagung. Basisnya adalah market driven, ada kebutuhan di tingkat peternak. Jadi yang kita bangun adalah ekosistem berdasarkan market dan harus mendapat untung,” ujarnya.

Arief mengatakan, upaya memperkuat ekosistem pangan nasional harus dibarengi dengan langkah penguatan BUMN pangan sebagai standby buyer atau offtaker hasil produksi petani dan peternak. Keberadaan BUMN pangan yang kuat dan gesit dalam penyerapan dan pendistribusian dapat memperkuat stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus memacu pemerintah daerah, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrim kekeringan (El Nino) agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan.

Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satu lumbung pangan nasional menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan), untuk dilakukan pengawalan dan didorong menerapkan berbagai program terobosan yang operasional.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto menegaskan bahwa Perum BULOG telah melakukan upaya mitigasi dengan menyerap gabah/beras hasil petani dalam negeri sebanyak-banyaknya dengan realisasi tahun ini, sampai dengan 10 Agustus 2023 sudah mencapai 780 ribu ton. Disamping itu BULOG juga melakukan percepatan realisasi impor sesuai penugasan yang diberikan oleh Pemerintah.

“Selain memaksimalkan penyerapan produksi dalam negeri, kami juga berkoordinasi secara intens dengan negara pengimpor untuk percepatan kedatangan beras impor ini ke Indonesia dan saat ini sudah terealisasi sebanyak 1,6 juta ton,” terang Suyamto 

Suyamto juga menambahkan bahwa BULOG terus memaksimalkan seluruh instrumen yang ada sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya. BULOG juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.

Keterangan Foto: Presiden RI Joko Widodo menyampaikan RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).Foto: SC Youtube Sekretariat Presiden

Tinggalkan Balasan