Jakarta, IndonesiaDiscover – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan umat Muslim dunia khususnya di tanah air, tengah bersuka cita menyambut serta merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, tahun yang senantiasa memberikan semangat dan energi baru bagi segenap umat manusia beserta alam semesta.
Baginda Rasulullah saw menyebut umat manusia yang berhijrah adalah orang yang berpegang teguh pada prinsip amar ma’ruf nahi munkar, dalam menjalani perintah serta menjauhi apapun yang dilarang oleh-Nya.
“Siapapun yang hijrah dari keadaan atau perbuatan jahat, buruk maupun tercela, seperti tidak lagi perilaku koruptif atau menanggalkan budaya/laten korupsi, sejatinya adalah penghuni syurga di akhirat kelak. Selain itu, siapapun yang berperilaku koruptif hingga berani melakukan tindak kejahatan kemanusiaan yakni korupsi, dan enggan hijrah dari sifat dan perbuatan laknat tersebut, termasuk dalam golongan orang-orang biadab penghuni kekal neraka kelak,” ungkap Firli, dalam keterangan tertulis yang diterima IndonesiaDiscover, Kamis (20/7/2023).
Lanjut Firli, karenanya bagi pejabat penyelenggara negara, atau orang-orang yang diberi amanah untuk memangku jabatan mengucapkan sumpah jabatan sebagai ikrar atau janji untuk tidak melakukan Penyalahgunaan kewenangan jabatan sehingga melakukan korupsi.
“Pada dasarnya memiliki perilaku koruptif, sumpah yang tak lain bentuk perjanjian dirinya sebagai seorang hamba kepada Sang Maha Pencipta, hanya sekedar lip service saat mereka berjuang meraih simpatik hingga dilantik menjadi pejabat yang seharusnya bukan sebagai alat untuk ‘mengembat’ uang rakyat,” terangnya.
Sambung Firli, korupsi di negeri ini sudah sampai pada tarap apa yang disebut oleh Robert Klitgaard (2001) sebagai “budaya korupsi”. Hakikatnya, budaya korupsi yang dimaksud Klitgaard, adalah perilaku dan cara-cara koruptif yang dianggap sebagai hal biasa yang lumrah oleh masyarakat di republik ini sejak dulu hingga masa kini.
“Perilaku koruptif yang sering kali dipertontonkan oleh sebagian pejabat hingga elite politik dinegeri ini, adalah pembelajaran buruk sekaligus hambatan utama negara dalam mewujudkan cita-cita berdiri dan didirikannya republik yang kita cintai ini,” katanya.
Ia juga menambahkan, wajar jika banyak yang menilai praktik korupsi di Indonesia sudah di luar nalar sehat, mengingat para pelakunya sebagian besar orang-orang pintar, cerdas, terpelajar dan terdaftar di KTP sebagai pemeluk suatu agama.
Wajar pula publik terkhusus saya berangapan bahwasanya manusia yang berperilaku koruptif dan berani melakukan korupsi, termasuk golongan manusia munafik yang tidak beriman, karena berani mengingkari tuhan serta agamanya, dan mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan, “naudzubillah min dzalik”.
“Kembali saya ingatkan, bahwasanya korupsi bukan sekadar kejahatan yang hanya merugikan keuangan negara atau perekonomian negara semata, dampak kejahatan yang merampas hak-hak rakyat dan juga kejahatan terhadap kemanusiaan (corruption is a crime againts humanity) itu, sangat destruktif pada setiap tatanan di segala aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Firli menerangkan, tidak sedikit negara-negara dunia yang gagal dalam menjalankan kewajiban, khususnya kepada rakyat, setelah korupsi yang dilakukan atau sengaja dibiarkan menjamur oleh elit-elitnya, lambat laun mulai menggerogoti, merusak dan meluluhlantakkan semua sistem dan setiap tatanan kehidupan di negara tersebut.
Hijrah dalam artian mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar, sejatinya adalah kunci bagi segenap umat manusia, bukan hanya kaum Muslim, agar terhindari dari perilaku koruptif dan perbuatan tercela lainnya.
“Bulan Muharram menyiratkan kita agar senantiasa mengentalkan tekad dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar agar menjadi pribadi yang berbudi, sederhana, jujur dan istiqomah menjaga integritas sebagai hamba-Nya, sebagaimana dilakukan oleh Baginda Rasulullah, Muhammad Saw,” terangnya.
Ia juga mengatakan, sebagai Pimpinan KPK, dipastikan amar ma’ruf nahi munkar telah menjadi terpatri dan ruh dalam setiap detak jantung, hembusan nafas dan derap langkah kaki, segenap insan di Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI), di mana sebagai seorang hamba, mantap mewakafkan diri dan keluarga dalam perang badar melawan korupsi di republik ini.
“Melihat besarnya dukungan dan harapan atas impian segenap bangsa di republik ini yang merindukan bumi pertiwi bebas dari kejahatan korupsi, Insya Allah hal ini senantiasa menjadi energi positif terbaharukan bagi kami, dalam menumpas korupsi di NKRI. Ada harap dalam setiap langkah, impian pada setiap mimpi segenap bangsa ini di Tahun Baru Islam yang diutamakan. Harap, mimpi dan impian Indonesia bebas dari kejahatan korupsi, kejahatan kemanusiaan, menjadi keniscayaan jika amar ma’ruf nahi munkar benar-benar ditegakkan,” tuitupnya.
Foto: Dok KPK