IndonesiaDiscover –
Anggota parlemen dari Uni Eropa telah mengambil langkah besar untuk mengatur penggunaan sistem kecerdasan buatan di wilayah tersebut dengan mengesahkan rancangan undang-undang yang dikenal sebagai Undang-Undang Kecerdasan Buatan. Sebagai The New York Times mencatat, ini hanyalah salah satu bagian dari proses yang lebih panjang, dan paling cepat kita dapat melihat versi final dari undang-undang tersebut kemungkinan besar akhir tahun ini. Tetapi jika undang-undang ditegakkan dalam bentuknya saat ini, maka Uni Eropa akan melarang penggunaan sistem biometrik jarak jauh dan waktu nyata, seperti pemindaian pengenalan wajah.
Ini juga akan melarang perangkat yang menunjukkan manipulasi perilaku kognitif, seperti mainan yang diaktifkan dengan suara yang dianggap mendorong perilaku berbahaya pada anak-anak. Teknologi yang mengklasifikasikan orang berdasarkan status sosial-ekonomi atau karakteristik pribadi mereka juga akan dilarang. Sementara itu, teknologi yang dianggap “berisiko tinggi” perlu didaftarkan dalam database UE. Ini termasuk sistem AI untuk identifikasi biometrik dan yang digunakan oleh penegak hukum.
Komisi Eropa pertama kali mengusulkan Undang-Undang AI pada April 2021. Itu jauh sebelum popularitas sistem AI generatif meningkat pesat, yang menyebabkan meningkatnya permintaan untuk mengatur kecerdasan buatan. Versi yang dipilih oleh pembuat undang-undang termasuk aturan untuk perusahaan AI generatif seperti OpenAI, termasuk mengharuskan mereka untuk mengungkapkan konten apa pun yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Perusahaan ini juga akan diminta untuk memastikan bahwa model bahasa besar mereka tidak dapat menghasilkan konten ilegal. Selain itu, mereka harus menerbitkan ringkasan data berhak cipta yang digunakan untuk melatih model mereka.
Perwakilan dari Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan Uni Eropa masih harus merundingkan rincian versi final undang-undang tersebut. Mereka dapat memutuskan untuk mengubah beberapa aspeknya dan menambahkan pengecualian tertentu, seperti mengizinkan penggunaan pengenalan wajah untuk tujuan keamanan nasional. Undang-undang AI kemungkinan akan melalui beberapa iterasi setelah pemungutan suara ini, meskipun pejabat UE berharap untuk menyelesaikan detailnya pada akhir tahun.