Jakarta, IndonesiaDiscover – Menteri Negara Uni Emirat Arab (UAE), Ahmed bin Ali Al Sayegh mengatakan hubungan ekonomi dengan Indonesia semakin berkembang, yang didukung perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) kedua negara.
IUAE-CEPA telah ditandatangani oleh kedua pihak dan ditargetkan terimplementasikan pada Agustus 2023.
“Hubungan ekonomi kami dengan Indonesia semakin berkembang dan ini adalah hasil dari kedekatan kedua negara,” kata Al Sayegh.
“Kami mengharapkan pertumbuhan dalam tahun-tahun mendatang,” kata Al Sayegh.
Dari sisi Indonesia, proses pengesahan ratifikasi IUAE-CEPA sudah mencapai tahap akhir dan akan segera disahkan melalui Peraturan Presiden (Perpres).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan memprediksi perjanjian tersebut meningkatkan ekspor Indonesia ke UAE dengan rata-rata 7,7 persen per tahun, dan prediksi nilai ekspor pada 2030 mencapai 42,3 miliar dolar AS (Rp628,2 triliun).
Sektor-sektor yang dapat didorong dalam kerja sama itu antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, makanan olahan, tekstil, kertas, besi baja, dan produk manufaktur.
UAE adalah negara tujuan ekspor ke-19 dan asal impor ke-18 bagi Indonesia.
Pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 5,06 miliar dolar AS (Rp75,1 triliun) dengan ekspor Indonesia ke UAE sejumlah 2,30 miliar dolar AS (Rp34,2 triliun) dan impor Indonesia dari UAE sejumlah 2,76 miliar dolar AS (Rp41 triliun).