
[ad_1]
Jakarta, IndonesiaDiscover – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PT Reksa Nusa Praja (RNP) berkolaborasi menggelar pembinaan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di berbagai perusahaan agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.
“Ideologi radikal intoleran telah merasuk ke berbagai sektor termasuk sektor swasta, hal ini tentunya perlu menjadi kewaspadaan bersama (dengan melakukan kolaborasi anter lembaga),” ujar Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra, dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa (6/6/2023).
Kerja sama antar lembaga ini direalisasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara BNPT dan PT RNP.
Menurut Ibnu, MoU kerja sama pelatihan ini merupakan salah satu bentuk semangat pelibatan multi pihak (Pentahelix), termasuk swasta, dalam upaya penanggulangan terorisme.
“Dengan kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat peran setiap unsur negara termasuk pihak swasta, PT. RNP agar senantiasa menjaga semangat bela negara dan membentuk kekuatan bersama melawan ideologi radikalisme dan terorisme melalui penyelenggaraan pelatihan,” Kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT.
Ibdu mengungkapkan, saat ini terdapat ancaman nyata paparan paham radikalisme terorisme di perusahaan swasta.
Hal ini diketahui ketika ada karyawan swasta pernah terlibat pada sebuah aksi terorisme di Solo, Provinsi Jawa Tengah.
“Karyawan swasta pernah ada yang terlibat dalam aksi pengeboman di Mapolresta Solo. Hal ini menjadi fakta karyawan-karyawan di swasta perlu dilakukan pencegahan radikalisme,” kata Ibnu.
Direktur Utama PT RNP, Taufiq Alimi, menambahkan, sejumlah perusahaan telah merasakan keresahan terhadap ancaman paparan radikalisme dan terorisme yang menargetkan karyawan swasta.
“Perusahan-perusahaan itu juga khawatir karyawannya terpapar bahkan terlibat radikalisme dan terorisme. Mereka itu bisa jadi sasaran perekrutan,” jelasnya.
Oleh karena itu, PT RNP berharap sinergisitas dalam upaya pencegahan terorisme dengan BNPT dapat berjalan dengan baik sehingga karyawan dan perusahaan swasta bebas dari ancaman paparan ideologi kekerasan.
“Sinergi itu didukung BNPT. Sehingga pada hari ini Alhamdulillah bisa menandatangani nota kesepahaman itu,” kata Taufiq menandaskan.
Foto: Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT
[ad_2]