Pariwisata 3 Daya Tarik Desa Wisata Kampung Majapahit, Mojokerto

3 Daya Tarik Desa Wisata Kampung Majapahit, Mojokerto

3
0
IndonesiaDiscover –

Harus diakui, Desa Wisata Kampung Majapahit menawarkan banyak hal menarik untuk dieksplorasi oleh para wisatawan. Saat berkunjung, Sobat Pesona akan menemukan salah satu patung Buddha tidur terbesar di Asia, menikmati wisata edukasi kesenian teatrikal Sumpah Palapa, menyaksikan keterampilan istimewa warganya dalam hal mengolah bahan kuningan, dan merasakan sensasi menginap di homestay tematik ala zaman Kerajaan Majapahit.

Selain hal – hal yang telah disebutkan tadi, Desa Wisata Kampung Majapahit tentu memiliki daya tarik lain. Berikut ini 3 daya tarik Desa Wisata Kampung Majapahit yang perlu Sobat Pesona ketahui!

1 | Museum Majapahit

wisata kampung majapahit

Saat berkunjung ke Desa Wisata Kampung Majapahit, sempatkanlah ke Museum Majapahit atau yang sering disebut Museum Trowulan. Museum ini merupakan museum arkeologi yang dibangun untuk menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang berhasil ditemukan di sekitar Trowulan, Mojokerto. Museum ini adalah salah satu lokasi bersejarah terpenting yang berkaitan dengan Kerajaan Majapahit.

Museum Majapahit didirikan oleh Henri Maclaine Pont, seorang arsitek sekaligus arkeolog asal Belanda, dibantu oleh Bupati Mojokerto saat itu, yakni Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro.

Awalnya bangunan ini digunakan sebagai gudang penyimpanan artefak Majapahit guna mencegah penjarahan dan pencurian artefak dari situs Trowulan. Museum Majapahit baru resmi dibuka pada tahun 1987. Tak hanya menyimpan dan memamerkan artefak peninggalan Majapahit, museum ini juga menampilkan berbagai macam arkeologi yang berhasil ditemukan di Jawa Timur.

 

Museum Majapahit atau Museum Trowulan ini berada di jalan Pendopo Agung, Ngelinguk, Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

 

2 | Candi Brahu

wisata kampung majapahit

Candi Brahu diperkirakan dibangun sebelum pemerintahan Majapahit. Candi yang terletak di Dukuh Jambu Mete, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto ini sudah ada ketika kerajaan Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk, bahkan candi ini sudah ada ketika masa pemerintahan Raja Brawijaya I. Candi Brahu didirikan oleh Empu Sendok dan diperkirakan merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Berbeda dengan candi yang ada di Jawa Timur lainnya seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Tikus yang dibangun sebagai makam raja, Candi Brahu justru digunakan sebagai tempat sembahyang dan tempat untuk berdoa. Candi Brahu memiliki relief yang menggambarkan sekretisme antara agama Hindu dan Buddha. Namun pada dasarnya Candi Brahu memiliki struktur utama yang hampir sama dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Di sekitar Candi Brahu juga terdapat candi lain seperti Candi Gentong, Candi Tengah, dan Candi Gedong.

 

3 | Onde-Onde khas Mojokerto

wisata kampung majapahit

Berkunjung ke suatu daerah tidak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya. Mungkin Sobat Pesona belum banyak yang tahu kalau sebenarnya onde-onde merupakan salah satu kuliner khas Mojokerto.

Biasanya onde-onde berisikan kacang hijau, namun sekarang ini isian onde-onde beragam macamnya, ada yang cokelat, nangka, durian, keju, dan masih banyak lagi.

Sobat Pesona bisa menemukan onde-onde khas Mojokerto ini di toko Onde-Onde Bo Liem yang sudah legendaris, Onde-onde Arasa, Onde-Onde Giok Bie, dan Onde-Onde Hoo Liang yang merupakan putri dari Bo Liem. Untuk sekotak onde-onde harganya beragam, mulai dari Rp25.000,- hingga Rp50.000,- isi 10 buah.

Tertarik? Saatnya merencanakan liburan! Untuk mendapatkan berbagai referensi wisata #DiIndonesiaAja, jangan lupa follow akun Instagram: @pesonaid_travel, Facebook: @pesonaid_travel, dan kunjungi website www.indonesia.travel.

Supaya berwisata dengan aman dan nyaman, pastikan selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M ya, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama. 

Tinggalkan Balasan